BNPB: 9 Korban Tewas Jembatan Ambruk Nusa Lembongan Warga Bali

Menurut BNPB, berdasarkan laporan sementara, semua korban jembatan ambruk di Nusa Lembongan adalah warga lokal.

oleh Anri Syaiful diperbarui 16 Okt 2016, 21:47 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2016, 21:47 WIB
Jembatan Ambruk
Jembatan gantung penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan di Klungkung, Bali, ambruk pada Minggu (16/10/2016) sekitar pukul 18.30 Wita. (Foto: Humas BNPB)

Liputan6.com, Klungkung, Bali - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klungkung dan Pusdalops BPBD Provinsi Bali terus melaporkan kepada Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait evakuasi ambruknya jembatan gantung penghubung antarpulau di Kabupaten Klungkung, Bali. Jembatan penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan itu roboh pada Minggu malam tadi sekitar pukul 18.30 Wita.

"Berdasarkan laporan sementara Pusdalops BPBD Bali yang diterima dari Puskesmas Nusa Penida 2 dan Puskesmas Pembantu Ceningan terdapat 9 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (16/10/2016) malam.

Adapun kedelapan korban meninggal akibat jembatan ambruk di Nusa Lembongan, Klungkung, Bali yang sudah berhasil diidentifikasi adalah:

1. I Wayan Sutamat, 49 tahun, asal Jungut Batu
2. Putu Ardiana, 45 tahun, Lembongan
3. Ni Wayan Merni, 55 tahun, Jungut Batu
4. I Putu Surya, 3 tahun, Jungut Batu
5. I Gede Senan, 40 tahun, Kutampi Np
6. Ni Wayan Sumarti, 56 tahun, Dusun Klatak
7. Ni Putu Krisna Dewi, 9 tahun
8. Ni Kadek Mustina, 6 tahun

"(Sebanyak) 30 orang luka. (Sementara yang dirawat) 22 orang luka ringan dan 2 orang luka berat. Semua dirawat di puskesmas," Sutopo menambahkan.

Hingga malam ini pukul 21.00 Wita, pencarian korban dihentikan oleh masyarakat karena kondisi gelap. Selain itu juga sudah tidak ada laporan dari masyarakat setempat yang anggota keluarganya hilang. Namun demikian evakuasi korban jembatan ambruk tersebut akan dilanjutkan besok pagi.

"Berdasarkan laporan sementara semua korban adalah masyarakat lokal. Tidak ada warga asing," ujar Sutopo.

Pencarian dilakukan oleh masyarakat dan aparat setempat. Petugas Basarnas, BPBD dan lainnya belum dapat menjangkau pulau Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Kapal Basarnas akan diberangkatkan besok pagi sekitar pukul 06.00 Wita.

"BPBD terus berkoordinasi dengan Basarnas, TNI, Polri, SKPD Klungkung dan aparat Puskesmas Nusa Penida 2," Sutopo menambahkan.

Saat roboh di atas jembatan penghubung Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan terdapat banyak warga karena sedang melakukan upacara keagamaan di Pura Bakung Ceningan, yaitu Hari Nyepi Segara, di mana tidak melakukan aktivitas di laut.

"Sebelum runtuh (jembatan) sudah goyang-goyang kemudian ambruk. Beberapa pengendara motor dan orang jatuh ke laut yang sedang surut. Beberapa warga yang ada di lokasi langsung berusaha menyelamatkan korban. Beberapa korban yang jatuh ada yang langsung berenang dan berjalan di selat. Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah warga yang jatuh saat jembatan ambruk," Sutopo membeberkan.


Diduga karena kelebihan beban karena banyaknya masyarakat di atas jembatan, sehingga sling jembatan putus dan jatuh ke laut. "Selain itu beberapa kali (jembatan) juga pernah rusak dan sudah mendapat perbaikan. Lokasi di kepulauan menyebabkan kesulitan untuk melakukan evakuasi," juru bicara BNPB memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya