Teror Bom Riau, Wakil Bupati dan Politikus Jadi Korban

Hasil rekaman kamera CCTV, pelaku diperkiran berjumlah 2 orang. Mereka beraksi sekitar pukul 05.00 WIB dini hari pada Selasa itu.

oleh M Syukur diperbarui 21 Okt 2016, 21:01 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 21:01 WIB
Ilustrasi Bom
Ilustrasi Bom

Liputan6.com, Pekanbaru - Sejumlah pejabat dan politikus di Riau tengah dihantui teror bom molotov. Dalam dua hari di Kota Pekanbaru, dua teror terjadi dan menyasar rumah Wakil Bupati Bengkalis Muhammad serta Ketua NasDem Riau Iskandar Husein.

Kapolresta Pekanbaru Komisaris Besar Toni Hermawan mengatakan kasus teror masih diusut. Pelakunya pun belum diketahui. Penyidik Satuan Reskrim juga disebut masih mencari motif dari aksi teror tersebut.

"Kita masih mengumpulkan keterangan. Jadi belum bisa memastikan apa motifnya," kata Toni, Kamis, 20 Oktober 2016.

Dia menyebutkan teror pertama menimpa Ketua NasDem Provinsi Riau Iskandar Husein pada Rabu, 19 Oktober 2016. Bahkan di sekitar rumah korban ditemukan bom molotov yang belum sempat diledakkan.

Sehari sebelumnya, tepatnya pada Selasa, 18 Oktober 2016, rumah Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis H Muhammad ST di Jalan Bunga Indah Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya terlebih dahulu menjadi sasaran.

"Korban baru melapor pada Kamis pagi ke Mapolsek Bukitraya," kata pria disapa Toher ini.

Korban baru melapor karena diduga masih dirudung ketakutan. Dari rumah korban petugas mengambil rekaman CCTV untuk mengetahui kejadian pelemparan bom molotov oleh orang tak dikenal.

"Dalam kejadian ini disita bom molotov yang belum sempat diledakkan," sebut Toher.

Salah seorang ajudan Muhammad mengatakan, dari hasil rekaman kamera CCTV, pelaku diperkirakan berjumlah dua orang. Mereka beraksi sekitar pukul 05.00 WIB dinihari pada Selasa itu.

Tak hanya di Pekanbaru, di Kabupaten Siak juga terjadi hal serupa. Kejadian ini menimpa rumah Sekretaris Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Siak, Hendra.

Dalam kejadian itu, rumah yang bersangkutan dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya