Bocah Ciamis Bertahan Hidup Enam Tahun Tanpa Tempurung Kepala

Dokter sebelumnya memvonis bocah Ciamis itu hanya mampu bertahan hidup seminggu.

oleh Abramena diperbarui 29 Okt 2016, 11:02 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2016, 11:02 WIB
Bocah Ciamis Bertahan Hidup Enam Tahun Tanpa Tempurung Kepala
Dokter sebelumnya memvonis bocah Ciamis itu hanya mampu bertahan hidup seminggu. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Ciamis - Usianya baru enam tahun, tapi Oktaviani harus menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Sejak lahir, ia tak memiliki tempurung kepala. Ia bahkan sempat divonis dokter hanya mampu bertahan hidup selama seminggu.

Waktu berlalu, gadis cilik asal Purwakarta itu nyatanya masih bertahan hidup. Namun, Oktaviani sehari-hari hanya menghabiskan waktu di atas kasur. Untuk makan, orangtua bocah itu harus mem-blender nasi dan seluruh lauk pauk secara bersamaan.

Meski demikian, pasangan Kusyana dan Tati Kusmiati, warga Desa Sindang Asih Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sabar mengurus bocah tersebut. Harapan kesembuhan putri mereka mulai terwujud saat Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambangi keluarga itu dengan janji akan membiayai perawatan.

Untuk tahap awal, ia bersama Bupati Ciamis Iing Syam Arifin akan membawa Oktaviani ke Rumah Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Di rumah sakit tersebut akan dikonsultasikan jenis penyakit yang diderita Oktaviani.

"Pekan depan insya Allah kita bersama-sama ke RSHS, agar nantinya ada solusi medis dari tim dokter RSHS," ujar Dedi, Kamis, 27 Oktober 2016.

Jika kesimpulan tim dokter RSHS menyatakan agar Oktaviani dirawat di rumah sakit luar negeri seperti Singapura, Dedi menyatakan kesiapannya. Ia ingin agar anak malang itu bisa hidup normal seperti anak lainnya.

"Kami dari Golkar bersama Bupati Ciamis siap jika harus 'menerbangkan' Oktaviani ke Singapura atau negara lainnya. Kami akan 'babarengan' membiayainya," kata dia.

Dedi juga memuji ketabahan sang ibunda. Ia juga berjanji akan memenuhi kebutuhan hidup keluarga itu selama setahun agar bisa lebih fokus mengurus Oktaviani.

Sementara itu, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin mengatakan, kejadian medis yang dialami Oktaviani merupakan kejadian luar biasa. Pemkab tidak bisa menangani sendiri.

Atas bantuan Dedi, Tati menyampaikan terima kasihnya. Pihak keluarga bersedia jika Oktaviani harus dirawat ke rumah sakit, untuk mendapat perawatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya