Liputan6.com, Batam - Sekretaris Utama Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono mengatakan menanggung biaya pemulangan korban kapal pengangkut TKI ilegal yang karam di perairan Tanjung Bemban, Batam, pada Rabu, 2 November 2016.
"Atas kasus dan korban kecelakaan yang dialami para TKI, itu menjadi tanggung jawab BNP2TKI, baik yang selamat maupun yang meninggal," kata Hermono saat mengunjungi korban meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara, Jumat sore, 4 November 2016.
Data terakhir menyebutkan sebanyak 54 penumpang tewas telah ditemukan hingga pencarian hari ke-3. Sebanyak 12 di antaranya berhasil diidentifikasi. Mayoritas korban itu berasal dari Nusa Tenggara Barat.
Sedangkan, korban selamat kapal karam itu sebanyak 41 orang. Satu orang berinisial H yang merupakan tekong (pemilik kapal) kabur ke Singapura. Dengan jumlah tersebut, enam orang dinyatakan hilang.
Baca Juga
"Dari data BNP2TKI, selain Jawa Barat, Tengah dan Timur, yang paling banyak menjadi TKI itu dari NTB dan NTT," kata Hermono.
Sementara itu, Kepala Tim Forensik DVI Polda Kepri AKBP Djarot Wibowo menyatakan ke-12 korban yang berhasil diidentifikasi itu rencananya bakal dipulangkan ke kampung masing-masing dalam dua gelombang.
"Rencana pemberangkatan dari 12 jenazah menjadi dua gelombang pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB dan 10.30 WIB melalui melalui Bandara Hang Nadim," kata Djarot.
Ke-12 korban yang dipulangkan pada hari ini adalah :
1. Desiyana (44), warga Punggur, Batam, sudah diserahkan ke keluarga pada Rabu, 2 November 2016.
2. Rukmin (39), perempuan asal Wage Batujahe, Praya Barat, Lombok Tengah.
3. Ating Fatmawati (33), asal Kampung Permai, Pijot, Keruak, Lombok Timur.
4. Rian Eka Yuniar (31), warga Jalan Stadion Tulungagung, Jawa Timur.
5. Novianti (26), warga Dusun Jatirejo Talang Jali, Kotabumi Utara, Lampung Utara.
6. Mahrun (49), asal Lombok Tengah.
7. Siti Maysarah (27), warga Blora, Jawa Tengah.
8. Aprilia Sukwati (7 bulan), anak Siti Maysarah.
9. Aisyah (27), Lombok Timur.
10. Supriadi (51), Jawa Timur.
11. Maysarul (49), Probolinggo, Jawa Timur.
12. Jainab (39), warga Tanah Kembang Daye, Lombok Tengah.