Liputan6.com, Mataram - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menyesalkan, masih ada wisatawan nekat mendaki melalui jalur tikus, meski jalur pendakian resmi di Gunung Rinjani masih ditutup.
Pernyataan tersebut menyusul adanya seorang warga Malaysia, Ng Yin Teck, yang ditemukan meninggal di tempat pemandian air panas Aik Kalak, Gunung Rinjani.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Agus Santoso mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan kematian pria 24 tahun itu. Dia sangat menyesalkan kejadian itu karena sudah ada larangan.
Advertisement
"Yang pasti kami menyesalkan, kenapa harus naik," kata Agus seperti dilansir Antara, Rabu, 9 November 2016.
Menurut Agus, Ng Yin Teck masuk ke jalur pendakian Rinjani menggunakan jalur tidak resmi atau jalur tikus. Sebab, dua jalur resmi pendakian di Senaru, Kabupaten Lombok Utara, dan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, masih ditutup, lantaran status Waspada II pascaletusan Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani.
"Mereka ini naik melalui jalur tidak resmi atau jalur tikus. Padahal, kami sudah berkali-kali mengingatkan agar jangan mendaki selama pendakian resmi ditutup. Tetapi rupanya, naik menggunakan jasa perjalanan wisata," tegas dia.
Agus mengatakan pihaknya sedang mencari keterangan lebih lanjut dari biro perjalanan operator yang mendampingi WNA Malaysia itu.
"Petugas kami bersama tim SAR dan delapan orang porter lokal ikut membantu melakukan evakuasi melalui jalur Senaru," ucap dia.
Informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ng Yin Teck yang memiliki nomor paspor A32571227 itu, mendaki Gunung Rinjani lewat jalur Sembalun.
Ng Yin Teck pada saat itu ditemani seorang porter, seorang pramuwisata, serta satu perempuan 22 tahun berinisial JB yang merupakan pendaki asal Jerman.
Ng Yin Teck bersama rombongan mandi di pemandian air panas, pukul 12.30 Wita, Selasa, 8 November 2016. Dia menyelam ke dalam air panas Aik Kalak beberapa menit, setelah itu tidak muncul lagi ke permukaan.
Karena Ng Yin Teck tidak muncul ke permukaan, anggota rombongan pendaki mencarinya. Di tengah pencarian itu, Ng Yin Teck tiba-tiba muncul mengapung dan sudah tidak bernyawa sekitar pukul 19.00 Wita.