Liputan6.com, Makassar - Ratusan imigran gelap di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Makassar membuat gaduh dengan mogok makan.
Para imigran tersebut protes dan mogok makan karena merasa didiskriminasi oleh pihak rudenim.
Kepala Rudenim Makassar, Halim Marfum mengatakan kegaduhan yang terjadi karena protes dan mogok makan yang dilakukan oleh imigran.
Advertisement
"Para imigran sudah diminta menahan diri dan kami sudah mengusahakan untuk memenuhi tuntutannya dengan menunggu keputusan dari UNHCR sebagai penentu kebijakan," kata Halim, Selasa (22/11/2016).
Baca Juga
Para imigran, kata Halim, meminta dibebaskan dengan alasan kelengkapan administrasi telah dipenuhi.
"Itulah yang kami sementara usahakan dengan menunggu kebijakan dari UNHCR tadi," kata Halim.
Diketahui, imigran yang menghuni Rudenim Makassar berjumlah 196 orang. Mereka berasal dari sembilan negara, di antaranya Afganistan sebanyak 146 orang, Sudan 15 orang, Somalia 20 orang, Iran satu orang, dan Pakistan satu orang.
Selanjutnya, imigran dari Eritreia satu orang, Palestina satu orang, Bangladesh empat orang dan asal Etopia tujuh orang.