Liputan6.com, Sukabumi - Masih segar di pikiran kita, saat Dimas Kanjeng Taat Pribadi mengeluarkan bergepok-gepok uang dari balik jubah putihnya dan disebar melalui akun media sosial berbagi video.
Konon katanya, pemimpin dari sebuah padepokan yang ada di Probolinggo ini mempunyai kemampuan bisa menggandakan uang kertas.
Marak diberitakan, dugaan penipuan yang dilakukan Dimas Kanjeng bahkan sempat menginspirasi beberapa orang untuk melakukan penggandaan uang. Dengan iming-iming, harta yang didapatkan akan dua kali lipat lebih banyak atau bahkan lebih.
Advertisement
Kondisi yang sama kini terjadi saat ini. Seakan-akan sedang menjadi tren, dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga menjerat beberapa tersangka di beberapa daerah.
Salah satunya seperti yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Agung Sudrajat, seorang pemuda warga Kecamatan Cicurug diduga telah menistakan agama dengan kicauan di akun Facebooknya.
Agung diduga telah melecehkan ayat suci Alquran, Surat Annisa ayat 3.
Postingan-nya seperti ini, "Dibohongi pake Surat Annisa ayat 3, janda kaya bahenol dikawin".
Semakin maraknya kasus penistaa agama di berbagai daerah menjadikan berita ini paling banyak disorot oleh pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional.
Kabar lainnya yang juga tak kalah menarik, pada Rabu (22/11/2016), perihal kerugian yang harus ditanggung Provinsi Jawa Barat akibat banjir, angin kencang, tanah longsor, dan gempa yang terjadi sepanjang Januari-Oktober 2016.
Selain nilai kerugian yang mencapai puluhan miliaran rupiah, para korban terdampak bencana juga tak kalah banyaknya.
Berita penyiksaan ibu kandung kepada anaknya juga tak kalah mencuri perhatian. BR, seorang bocah berusia 4 tahun harus mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya. Seperti di kaki, pantat, badan, punggung, pangkal lengan, dan pangkal paha.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:
1. Terjerat Penistaan Agama karena Status Annisa 3 dan Janda Bahenol
Menyusul kasus yang menjerat Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pasal penistaaan agama juga menjerat beberapa tersangka di daerah-daerah.
Di Pinrang, Sulawesi Selatan, penganiaya Ris (15), yang videonya sempat menjadi viral di Facebook beberapa waktu lalu, dijerat dengan pasal berlapis. Tiga dari empat pelaku disangkakan pasal berlapis, termasuk pasal tentang penistaan agama.
Kasus penistaan agama juga terjadi di Sukabumi, Jawa Barat. Jajaran Polres Sukabumi kini tengah intensif memeriksa seorang pemuda warga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, yang diduga telah menistakan agama dengan kicauan di akun Facebooknya.
Pemicunya adalah tindakan Agung yang menulis status di akun Facebooknya pada Jumat, 18 November 2016. Postingan-nya seperti ini, "Dibohongi pake Surat Annisa ayat 3, janda kaya bahenol dikawin".
2. Jawa Barat Rugi Rp 62 M Akibat Bencana Sepanjang 2016
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan Provinsi Jawa Barat merugi hingga Rp 62.135.037.000 akibat bencana yang terjadi sepanjang Januari-Oktober 2016.
Dalam kurun waktu tersebut, sebanyak 947 bencana terjadi yang meliputi 205 kejadian kebakaran, 179 kejadian banjir, 385 kejadian tanah longsor, 144 kejadian angin kencang dan 34 gempa bumi.
Alif mengatakan, akibat bencana tersebut, sebanyak 67.071 orang terdampak bencana, 23 orang dinyatakan hilang, 79 orang meninggal dunia, 126 orang luka-luka dan 24.065 orang menjadi pengungsi.
3. Banyak Lubang di Tubuh Bocah Tewas Akibat Siksaan Ibu Kandung
Kematian tragis yang dialami BR (4), bocah yang tewas disiksa ibu kandungnya, itu menyisakan duka mendalam bagi sang ayah, Salbani (30).
Dari pengakuan SK (23), pelaku sering menggigit tubuh korban hingga berdarah. Bahkan, luka lebam tersebut menyebar ke seluruh tubuh, seperti di kaki, pantat, badan, punggung, pangkal lengan dan pangkal paha.
Meninggalnya BR kemungkinan karena penganiayaan terakhir yang dilakukan SK, pada Senin, 21 November 2016. Setelah cekcok mulut dengan suaminya.
Setelah dimandikan, BR mengadu kepada ibunya kalau ia merasakan sakit di bagian dada. SK pun memberikan air asam jawa kepada korban untuk meredam sakit dada anaknya.
"Sekitar pukul 11.30 WIB, anaknya bangun dan menangis, SK langsung menendang dadanya sekali. Korban pun masih menangis, SK lalu mencubit, memukul dan menggigit BR. Karena masih menangis, SK akhirnya memandikan BR. Barulah anaknya berhenti menangis," kata Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede.