Liputan6.com, Yogyakarta - Cuaca ekstrem di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan masih berlangsung sampai akhir tahun. Sementara, curah hujan tertinggi sampai 600 mm mencapai puncak pada Januari-Februari 2017. Akibatnya, banjir, longsor, angin kencang, serta pohon tumbang masih berpotensi melanda wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.
"Cuaca ekstrem ini muncul akibat La Nina, tetapi saat curah hujan tinggi kemungkinan La Nina mulai berkurang," ujar Koordinator Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) DIY Joko Budiono dalam diskusi di DPRD DIY, Sabtu (26/11/2016).
Baca Juga
Ia menguraikan, cuaca ekstrem masih terjadi di beberapa wilayah di DIY pekan ini dengan curah hujan berkisar 150-300 mm, meliputi Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Ngaglik, Ngemplak, Berbah, Depok, Prambanan (Kabupaten Sleman), Samigaluh dan Kalibawang (Kabupaten Kulonprogo), Kasihan, Sewon, Banguntapan, Piyungan (Kabupaten Bantul), Semanu, Ponjong, Rongkop (Kabupaten Gunungkidul), dan merata di wilayah Kota Yogyakarta.
Advertisement
"Wilayah yang tidak disebutkan curah hujan menengah 50-100 mm dalam seminggu," kata Joko.
Joko memaparkan penyebab cuaca ekstrem adalah pemanasan di laut selatan dengan temperatur 1,5-2 derajat Celcius yang mengakibatkan banyak penguapan, membentuk awan, dan berpotensi turun hujan.
Kandungan uap air di Yogyakarta juga masih tinggi yakni 70-90%, dan ada pergerakan arah angin di Pulau Jawa, yakni terdapat daerah pertemuan angin yang berdampak pada kenaikan massa udara naik ke atas kemudian membentuk awan lalu hujan.
Menurut Joko, tahun ini musim penghujan datang lebih awal. Semula diperkirakan hujan melanda Yogyakarta mulai akhir Oktober, akan tetapi akhir September sudah hujan dengan intensitas sering. Dari 112 titik pengamatan, hujan yang terjadi di atas normal.
"Musim kemarau diprediksi terjadi pada April sampai pertengahan Mei 2017," kata Joko.
Ia menambahkan, cuaca ini menguntungkan pertanian padi sehingga diimbau petani untuk menanamnya di sawah, sedangkan yang dirugikan adalah pertanian hortikultura.Â