Liputan6.com, Halmahera Selatan - Acara groundbreaking smelter PT Wanatiara Persada di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Jumat 25 November pagi kemarin sempat membuat heboh. Sebab di lokasi acara ternyata ada bendera Tiongkok yang ikut dikibarkan bersama dengan bendera Merah Putih.
Semuanya berawal ketika para tamu undangan mulai datang di lokasi peresmian di Desa Kawasi, Kecamatan Pulau Obi. Pejabat yang hadir antara lain Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba, Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba serta pimpinan SKPD Pemprov Malut.
Namun, mereka yang hadir dikagetkan oleh pemandangan adanya bendera Tiongkok yang berkibar di tiang bendera berdampingan dengan bendera Merah Putih. Bahkan, ukuran bendera Tiongkok ini lebih besar dari bendera Merah Putih.
Advertisement
Baca Juga
Ternyata, tak hanya di lokasi acara, bendera Tiongkok lainnya juga terpasang di dermaga setempat. Warga yang hadir pun protes dan meminta bendera Tiongkok tersebut diturunkan.
Setelah terjadi pembicaraan antara pihak PT Wanatiara Persada dengan aparat keamanan dari TNI-Polri, diputuskan bendera itu harus diturunkan.
Menurut keterangan tertulis dari Dinas Penerangan Angkatan Laut RI, penurunan bendera di lokasi acara dilaksanakan oleh personel keamanan PT Wanatiara Persada.
"Sedangkan bendera yang berkibar di dermaga, penurunannya turut dibantu Sertu Mar Agung Priyantoro agar bendera tidak menyentuh tanah. Proses penurunan bendera Tiongkok ini berjalan aman dan lancar," jelas Dispen TNI AL dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (26/11/2016).
Dalam insiden ini, PT Wanatiara Persada menegaskan bertanggung jawab dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba hingga kini belum dapat dihubungi untuk dimintakan konfirmasi atas kejadian tersebut.