Polda Riau Beres-Beres Berkas 2 Korporasi Tersangka Bakar Lahan

Sejak September lalu, baru satu orang yang ditetapkan sebagai tersangka pembakar lahan di Riau.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Des 2016, 14:31 WIB
Diterbitkan 03 Des 2016, 14:31 WIB
Karhutla Riau
Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Direktorat Kriminal Khusus Polda Riau menyatakan akan segera melengkapi berkas dua korporasi tersangka pembakar lahan dan melimpahkannya ke kejaksaan dalam bulan ini.

"Saya targetkan berkas dua perusahaan tersebut selesai dan dilimpahkan ke Kejaksaan Desember ini," kata Direktur Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Rivai Sinambela di Pekanbaru, dilansir Antara, Kamis, 1 Desember 2016.

Penyidik Ditreskrimsus Polda Riau pada September 2016 lalu menetapkan dua perusahaan sebagai tersangka pembakar lahan. Kedua perusahaan tersebut adalah PT Wahana Sawit Subur Indah (WSSI) dan PT Sontang Sawit Permai (PT SSP).

Meski PT SSP secara korporasi telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik masih mendalami pihak yang bertanggung jawab terkait kebakaran tersebut.

Sementara untuk PT WSSI, penyidik telah menetapkan tersangka secara korporasi dan perorangan. OA, Direktur Utama PT WSSI telah ditetapkan sebagai tersangka pada September lalu.

"Untuk PT WSSI, minggu kemarin berkas sudah dilengkapi. Secepatnya dilimpahkan ke kejaksaan," ujar dia.

Sementara untuk PT SSP, penyidik masih akan melakukan gelar perkara pekan ini sebelum menetapkan pihak bertanggung jawab dalam perusahaan sawit tersebut sebagai tersangka setelah meminta keterangan dari lima saksi ahli.

"Untuk PT SSP juga akan segera kita rampung setelah ada tersangka. Targetnya akhir Desember ini dua berkas perusahaan itu telah dilimpahkan ke Kejaksaan," ujarnya.

PT WSSI merupakan perusahaan perkebunan sawit yang berada di Kabupaten Siak. Luas lahan yang terbakar di perusahaan itu mencapai 80 hektare.

Sementara itu, PT SSP yang juga bergerak di perkebunan sawit berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu. Luas lahan yang terbakar di perusahaan itu mencapai 40 hektare.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya