Liputan6.com, Bojonegoro - Luapan Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, telah surut sejak dua hari terakhir. Masyarakat terdampak yang sebelumnya harus mengungsi kini telah kembali ke rumah masing–masing. Namun, mereka tetap diminta selalu waspada atas kondisi sungai.
Taksiran kerugian dari bencana luapan Bengawan Solo ini mencapai Rp 30,4 miliar. Angka kerugian itu hanya pada lahan pertanian dan ternak warga yang diterjang banjir. Kerugian masih bisa terus bertambah lantaran kerusakan fasilitas umum belum terdata.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Sukirno mengatakan, warga di pengungsian berangsur pulang ke rumah mereka sejak Minggu dan Senin lalu.
Advertisement
“Sekarang warga sudah bisa pulang untuk membersihkan rumah masing – masing yang sebelumnya direndam banjir,” kata Sukirno dikonfirmasi di Bojonegoro, Selasa, 6 Desember 2016.
Baca Juga
Ia menambahkan, saat ini masih dilakukan pendataan kerugian secara menyeluruh. Meliputi titik tanggul di bengawan yang jebol, kerusakan jalan sampai rumah warga yang rusak. Untuk tanggul yang jebol, bakal dilaporkan ke dinas terkait agar segera diperbaiki.
"Rumah yang rusak dengan kategori berat dan sedang juga masih didata. Nanti akan kami beri bantuan," ucap Sukirno.
Saat ini dampak kerugian yang terdata baru pada lahan pertanian warga yang terendam banjir. Berdasarkan data yang sudah masuk ke BPBD Bojonegoro, sedikitnya 554 hektar lahan sawah, 5.086 hektare lahan sawah yang sudah ditanami padi, 108 hektare lahan palawija serta 1.839 ekor hewan ternak diterjang banjir.
Sungai Bengawan Solo meluap mengakibatkan banjir di sembilan kecamatan. Tercatat banjir merendam rumah yang dihuni 9.414 kepala keluarga dengan seribu di antaranya terpaksa mengungsi.