Top 3: Fakta Mengejutkan di Desa Ibu Bunuh Anak Kandung

Umi Nurhayati, tersangka pembunuhan anak kandungnya, Muhammad Azka (5) saat ini menempati ruang perawatan khusus di RSUD Purwodadi.

oleh Bangun SantosoReza EfendiFelek Wahyu diperbarui 07 Des 2016, 20:30 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 20:30 WIB

Liputan6.com, Grobogan - Tewasnya Muhammad Azka (5) di tangan ibu kandungnya sendiri membuat geger. Korban mengalami luka gorok di lehernya. Pelaku, Umi Nurhayati, diduga menderita gangguan jiwa sejak membina mahligai perkawinan.

Terkait mengenai kejiwaan pelaku, Kepala Desa Tambakselo, Kabupaten Grobogan, Sareh Joko Prasetyo menuturkan jika pengidap gangguan jiwa di kawasan tempat tinggal Umi relatif tinggi. 

Untuk melakukan penyadaran, warga diminta untuk berobat rutin ke Puskesmas. Untungnya tak ada tradisi pemasungan di sana. 

Selain itu, ada pula berita lainya yang tak kalah disorot pembaca Liputan6.com di kanal Regional. Aksi marah-marah Gubernur Jambi Zumi Zola saat melihat warganya memblokir jalan desa.

Sementara itu, ibu rumah tangga di Medan, Sumatera Utara yang berpraktik jual beli bayi ke Jakarta juga banyak dibaca.

Tersangka berinisial A mengaku mendapat bayi-bayi yang akan dijualnya dari seorang wanita yang juga berstatus ibu rumah tangga. 

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. Ada Puluhan Pengidap Gangguan Jiwa di Desa Pembunuh Anak Kandung

Gangguan jiwa berupa rasa sedih yang berlebih atau depresi berisiko tingkatkan upaya bunuh diri. (Foto: stylonica.com)

Umi Nurhayati, tersangka pembunuhan anak kandungnya, Muhammad Azka (5) saat ini menempati ruang perawatan khusus di RSUD Purwodadi.

"Observasi yang dilakukan seperti memberi obat terus ditunggu reaksi yang muncul. Termasuk ketika mengaku pusing kemarin, itu adalah bagian dari tindakan yang dilakukan tim dokter terhadap tersangka," tutur Kasat Reskrim kepada Liputan6.com, Selasa, 6 Desember 2016.

Pengidap gangguan jiwa di kawasan tempat tinggal Umi relatif tinggi. Kepala Desa Tambakselo, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sareh Joko Prasetyo menyebut ada 20 hingga 50 warganya yang mengalami depresi.

Terkait penyebab banyaknya warga yang menderita tekanan jiwa, Sareh mengaku tidak mengetahui secara pasti.

 Selengkapnya...

2. 5 Aksi Marah-Marah Gubernur Ganteng

Gubernur Zola saat menemui ratusan warga yang memblokir jalan di Desa Mudung Darat (Bangun Santoso/Liputan6.com)

Menyandang status "gubernur rupawan" tak lantas membuat Zumi Zola hilang ketegasan.

Selama hampir 10 bulan menjabat, gubernur yang merupakan putra dari mantan Gubernur Jambi dua periode Zulkifli Nurdin itu beberapa kali terlihat kesal dan marah. Liputan6.com mencatat setidaknya sudah empat kali Zumi Zola marah.

Terkini, raut kekesalan terpancar kala Zumi Zola terpaksa keluar malam karena mendengar ada aksi blokir jalan yang dilakukan warga di 3 desa.

Zumi Zola mengatakan, kerusakan jalan tersebut dikarenakan banyaknya kendaraan berat milik sejumlah perusahaan yang melintas.

Zola yang mengaku ikut kesal menyatakan akan segera memanggil pihak perusahaan yang kendaraannya melalui jalan tersebut. "Selanjutnya akan saya larang," tegas Zumi Zola.

 Selengkapnya...

3. Ibu Rumah Tangga Jualan Bayi-Bayi ke Jakarta

Ilustrasi Bayi.

Polres Belawan mengamankan IRT berinisial A dari rumahnya di Jalan Titi Papan, Komplek Bumi Marelan, Kecamatan Medan Labuhan, Sumatera Utara.

Berdasarkan pengakuan tersangka, ia berpraktik jual beli bayi selama lima tahun terakhir. Menurut Setyadi, A mengaku mendapatkan bayi-bayi yang akan dijualnya dari seorang wanita yang juga berstatus ibu rumah tangga berinisial L. Rekannya itu bertempat tinggal di kawasan Jalan Brigjend Katamso, Medan.

Menurut pengakuan A, L selalu mendatangi beberapa rumah sakit untuk mencari adanya kemungkinan orangtua yang tidak sanggup membiayai bayi mereka yang baru lahir.

"Kita masih kembangkan untuk mengejar pelaku lainnya. Bayi-bayi yang kita amankan dititipkan di rumah sakit," kata Kapolres.

 Selengkapnya...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya