Liputan6.com, Gowa - Daeng Baso (41), warga Kelurahan Tompo Balang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menderita kelumpuhan di kedua kakinya. Ironisnya, ia tak memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS lantaran luput dari perhatian pemerintah setempat.
Daeng Baso saat ditemui di kediamannya mengungkapkan, ia mengalami kelumpuhan sejak masih berumur lima tahun. Saat ini ia hanya menggantungkan hidup dari saudarinya yang bekerja sebagai tukang cuci gelas air mineral bekas dengan upah Rp 10 ribu per hari.
"Saya cacat sejak umur lima tahun," ucap Daeng Baso saat ditemui Liputan6.com, Minggu, 11 Desember 2016.
Baca Juga
Daeng Baso melanjutkan, sejak saat itu ia tak pernah melakukan pengobatan. Selain tak ada bantuan dari pemerintah, ia tidak memiliki biaya untuk menjalani pengobatan.
"Tidak ada uang, pemerintah juga tidak pernah beri bantuan," tutur dia.
Advertisement
Ironisnya, pemerintah setempat tidak mengetahui ada warganya yang lumpuh dan tak memiliki BPJS, serta berada di bawah garis kemiskinan. "Jujur, saya tidak tahu bahwa ada warga saya yang lumpuh dan butuh bantuan seperti ini," ujar Lurah Tompo Balang saat ditemui secara terpisah.
Selama ini tak pernah ada laporan dari ketua RT maupun ketua RT setempat tentang warga yang menderita kelumpuhan. "Saya tidak pernah mendapat informasi dari RT maupun RW saya," sang lurah memungkasi.