Rujak Belut Khas Brebes Bikin Ketagihan

Belut goreng berbalur bumbu rujak memberikan cita rasa yang membuat ketagihan para penikmat belut.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 28 Des 2016, 16:02 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 16:02 WIB
Rujak Belut
Menu Makanan Khas Brebes Rujak Belut yang dipercaya jika dikonsumsi akan meningkatkan stamina tubuh. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Bagi penikmat belut, belum lengkap rasanya kalau belum mencoba kuliner khas Brebes yang satu ini: rujak belut. Menu makanan berbahan belut semakin legit rasanya ketika dicampur dengan bumbu rujak pecel sambal kacang.

Selain enak dan empuk rasa dagingnya, rujak belut ini dipercaya penikmatnya bisa meningkatkan stamina tubuh. Bagi sebagian warga masyarakat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, makanan ini merupakan jenis makanan yang sudah melegenda lebih dari 40 tahun lalu.

Belut yang lazimnya dimakan sebagai lauk, tetapi begitu diramu dengan bumbu rujak pecel, akan mempunyai cita rasa yang berbeda. Seperti halnya rujak belut di warung milik almarhum Mbah Kidah yang ada di Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah ini.

Dengan menggunakan aneka bumbu tradisional yang memiliki cita rasa yang khas, kuliner tradisional ini mampu mendapatkan tempat, tidak hanya di lidah, tetapi juga di hati para penikmatnya.

"Awalnya belut yang dimasak ini dibersihkan menggunakan air bersih dulu untuk menghilangkan lendir yang melekat. Baru kemudian belut digoreng sampai matang," ucap Ningsih pengelola warung rujak belut Mbah Kidah.

Untuk bumbu rujaknya tak berbeda jauh dengan bumbu rujak lainya, yakni kacang tanah, cabe rawit, terasi, garam dan kecap yang kemudian diulek dicampur dengan belut yang sudah digoreng.

"Rujak belut di sini memiliki cita rasa yang enak serta rasa dagingnya yang empuk. Karena pengolahanya memang benar-benar higienis dan terjamin," dia menambahkan.

Rujak belut sendiri, lanjut Ningsih, memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yang dipercaya bisa meningkatkan stamina tubuh. Sementara mengenai pasokan belut, pemilik warung memilih membeli langsung dari pengirim yang didapatkan dari persawahan.

"Untuk menghilangkan bau amis dan lumpur yang melekat di belut, sebelum digoreng belut ini dicuci dengan campuran abu gosok dan garam," kata dia.

Untuk menikmati rujak belut yang mengandung protein sangat tinggi ini, satu porsi rujak belut, nasi, dan lalapan hanya cukup merogoh kocek Rp 25 ribu.

Bahkan, pelanggannya pun tak hanya dari masyarakat lokal di wilayah Kabupaten Brebes, tetapi juga pelanggan dari luar daerah seperti, Jakarta, Surabaya, dan beberapa daerah tetangga.

"Kami memiliki dua cabang, satu warung rujak belut di Desa Cigedug Kersana," dia menandaskan.

Rizki Ubaidillah (34), seorang pelanggan ‎setia rujak belut Mbah Kidah, mengaku ketagihan dengan cita rasa masakan olahan belut tersebut.

Menurut dia, tak hanya kekuatan bumbu masakan yang digunakan untuk mengolahnya. Namun, rasa pedas dan belutnya sendiri tidak amis yang membuat penikmatnya ketagihan.

"Sudah lama sejak saya remaja sudah kenal makanan rujak belut Mbah Kidah ini. Rasanya tidak pernah berubah. Bumbunya juga membuat lidah ketagihan," ucap Rizki Ubaidillah.

Untuk itu, ia dan keluarga selalu menyempatkan waktu mampir ke warung rujak belut Mbah Kidah untuk ‎merasakan kelezatan makanan khas Brebes yang memiliki kandungan protein tinggi.

"Ya, paling tidak sebulan sekali-lah bersama keluarga datang ke warung rujak belut ini. Benar-benar nikmat sekali rasanya. Silakan coba sendiri datang ke sini dan rasakan bedanya," dia menandaskan.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya