'Dihantui' Arwah Korban, Suami Akui Bunuh Istri

Mahmudi mengakui telah membunuh dan mengubur mayat istrinya yang dibungkus karung.

oleh M Syukur diperbarui 28 Des 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 28 Des 2016, 16:30 WIB
Pelaku Pembunuhan Istri dalam Karung di Pekanbaru
Mahmudi, pelaku pembunuh istrinya sendiri, ditangkap Opsnal Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. (Liputan6.com/M. Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Pelaku pembunuhan Lika yang ditemukan terkubur dalam karung di Kecamatan Tenayan Raya berhasil ditangkap Tim Opsnal Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru. Pelakunya adalah Mahmudi, yang merupakan suami dari perempuan berusia 25 tahun itu.

Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Ady Wibowo menyebut pria berusia 36 tahun itu diamankan di Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung. Saat itu, Mahmudi sedang menunggu kapal dengan tujuan Pulau Jawa.

Setelah itu, pelaku langsung dibawa ke Mapolresta Pekanbaru untuk penyidikan lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, pelaku mengaku mengakhiri hidup istrinya itu memakai pisau. Dia lalu mengubur korban setelah dimasukkan ke dalam karung di belakang pondok, tempat keduanya tinggal sehari-hari menjaga kebun.

"Pisau itu sudah diamankan penyidik sebagai barang bukti," sebut Ady, Rabu (28/12/2016) di Mapolresta Pekanbaru.

Ady menyebut Mahmudi ditangkap pada Senin, 26 Desember 2016, sekitar pukul 17.00 WIB. Penangkapannya berselang 24 jam setelah petugas menemukan jasad korban dan mengevakuasinya ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk diautopsi.

Saat dibongkar petugas, jasad korban sudah membusuk. Pelaku juga menutupi gundukan tanah tempat korban dikubur dengan tanaman cabai dengan tujuan menghilangkan bau busuk dan kecurigaan warga.

‎"Atas perbuatannya ini, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman di atas 5 tahun penjara," kata Ady.

Sementara itu, kepada wartawan, pelaku menyebut tega membunuh istrinya yang sudah tujuh tahun bersamanya karena rasa cemburu. Selain itu, pelaku dan kobran mengaku sering cekcok.

"‎Saya kesal karena dia sering mengeluh dan mendesak pulang kampung. Dia marah dan mendorong saya. Karena itu saya marah dan menikamnya pakai pisau," kata pelaku di Mapolresta Pekanbaru.

Pelaku juga mengaku sayang dengan istrinya.‎ Sejak kejadian itu, dia sering dibuntuti arwah istrinya yang telah dibunuhnya.

"Saya sayang dengan istri saya. Ini dia (istri) sedang berada di sebelah saya," kata pelaku sambil menunjuk ke sebelah kirinya, seolah-olah sang istri berada di sampingnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya