Liputan6.com, Bengkulu - Memasuki awal 2017, sebanyak enam puspa langka mekar beriringan di kawasan hutan lindung Bengkulu. Tiga di antaranya Rafflesia arnoldii dan tiga buah sisanya bunga kibut atau Amorphopalus mekar sempurna dan hanya berjarak 3 kilometer saja.
Ketua Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Tengah Ibnu mengatakan, satu unit Rafflesia arnoldii warna merah muda sudah mekar terlebih dahulu menjelang malam tahun baru kemarin.
Satu unit Rafflesia berwarna oranye saat ini sedang mekar sempurna dan satu lagi yang jarang terjadi, Rafflesia arnoldii warna merah bergandengan atau biasa disebut Rafflesia kembar akan mekar sempurna dalam tujuh hari ke depan.
Advertisement
"Rafflesia kembar sudah kami tangkar dan siap mekar sempurna sepekan ke depan," ungkap Ibnu di Bengkulu, Senin (2/1/2017).
Posisi mekarnya Bunga Rafflesia berada di kilometer 49 di jalur penghubung antara kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Kepahiang. Pada jalur yang sama atau tepatnya di kilometer 52, dua unit bunga kibut atau Amorphopalus tatanum dengan kelopak ungu dan kepala bunga berwarna kuning setinggi 2,5 meter juga tengah mekar.
Ketua Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan (LP2L) Kabupaten Kepahiang Holidi mengungkapkan, satu dari dua bunga kibut ini mekar bertepatan dengan malam tahun baru 2017.
Satu lagi bunga berukuran 2,7 meter akan mekar sempurna pada 4 Januari 2017. Sedangkan, satu bunga kibut jenis Amorphopalus gigas diperkirakan akan mekar pada pekan depan dengan ketinggian 3 meter.
Baca Juga
"Sudah lebih dari 3.000 pengunjung yang datang ke sini dalam dua hari ini," ujar Holidi.
Di lokasi itu juga pernah mekar bunga raksasa yang diperkirakan merupakan bunga terbesar di dunia jenis Amorphopalus titanum setinggi 4 meter pada akhir 2016 lalu.
Holidi yang juga berprofesi sebagai penjaga Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Kabupaten Kepahiang itu meyakini, puspa langka ini tetap menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bengkulu.
Tatang Marsudi, salah seorang wisatawan asal Garut Jawa Barat mengaku beru satu kali melihat bunga kibut raksasa. Dia sengaja berhenti di lokasi mekarnya puspa langka ini dalam perjalanan dari Palembang untuk kembali ke Jawa Barat.
"Kami sengaja mengambil jalan memutar. Meskipun jauh, kami puas bisa melihat dan mengabadikan salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia ini," kata Tatang.