Liputan6.com, Yogyakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta menggelar sosialisasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Wirogunan, Selasa pagi, 3 Januari 2017. Ada kejadian lucu ketika para anggota KPU memberikan kesempatan pada penghuni Lapas untuk bertanya.
Bukannya bertanya mengenai teknis pemilihan, beberapa warga binaan justru bertanya hal lucu. Seperti, siapa calon wali kota yang bisa memberikan remisi. Bahkan, ada juga yang menanyakan siapa calon wali kota yang bisa memberikan mereka voucer.
"Tidak apa-apa bertanya, tetapi yang bertugas memberikan remisi bukan wali kota," ujar Sri Surani, salah satu komisioner dari Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih KPU Yogyakarta, menanggapi pertanyaan warga binaan tersebut.
Advertisement
Dia menjelaskan, pemilih tidak boleh memilih salah satu pasangan calon (paslon) karena iming-iming atau ada timbal-balik tertentu. Pasalnya, hal tersebut termasuk pelanggaran yang digolongkan sebagai money politic.
Sosialisasi di LP Wirogunan merupakan bagian dari kewajiban KPU untuk memberikan akses informasi seluas-luasnya kepada warga binaan yang tercatat sebagai warga Yogyakarta dengan bukti kepemilikan KTP Yogyakarta. Rani menuturkan, kegiatan ini perlu dilakukan mengingat keterbatasan warga binaan dalam mengakses informasi seputar pilwalkot.
Selain pasangan calon dan visi misinya, sosialisasi ini juga menunjukkan cara mencoblos dan surat suara yang sah, yakni tidak rusak dan harus ditandatangani KPPS.
"Hari ini jadwal sosialisai di LP Wirogunan, besok di rutan," kata Rani.
Salah satu warga binaan LP Wirogunan bernama Wulan merupakan pemilih pemula. Ia mengaku semula tidak mengetahui soal pilwalkot dan paslon dalam pilwalkot kali ini.
"Di sini kan tidak ada televisi, jadi tidak tahu," ucap dia. Namun, melalui sosialisasi ini, ia sudah mendapat gambaran soal pilwalkot yang diadakan serentak pada 15 Februari mendatang.
Baca Juga
Kepala Seksi Pembinaan Narapidana LP Wirogunan Heriyanto mengatakan untuk pilwalkot, Tempat Pemungutan Suara (TPS) warga binaan LP Wirogunan berlokasi di aula.
"TPS pada pemilihan legislatif dan pilpres sebelumnya dijadikan satu, tetapi untuk pilwali kali ini dipisah," ucap dia.
Heriyanto menyatakan LP sudah menyiapkan tujuh orang petugas untuk menjadi KPPS. Terkait pengamanan, LP Wirogunan juga sudah meminta bantuan dari Polsek setempat.
Heriyanto menambahkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di LP Wirogunan berubah-ubah, mengingat selalu ada warga binaan yang keluar dan masuk. Terlebih, LP ini juga menjadi tempat titipan warga binaan dari rutan dan LP se-Yogyakarta. Jumlah DPT yang diperkirakan mengikuti pilwalkot mendatang berkisar 60 orang.
"Tetapi bisa naik turun jumlahnya, selisihnya tidak lebih dari 20 orang," kata dia.