Liputan6.com, Makassar - Sengketa tanah antara warga Kampung Bugis, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali dan pihak ahli waris yang berujung bentrok dengan anggota kepolisian mengundang keprihatinan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.
Untuk memberi dukungan, Danny, biasa disapa, langsung menyambangi 98 kepala keluarga dengan total sekitar 350 jiwa yang menghuni Kampung Bugis, Minggu, 8 Januari 2017, di Denpasar, Bali.
Dalam kedatangannya itu, ia menemui Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KSS) Bali Zainal Tayeb. Kepada Danny, ia menceritakan tentang asal-usul tanah sengketa yang ada di Serangan itu. Menurut Zainal, tanah sengketa itu adalah milik Raja Puri Pemecutan yang diberikan kepada Suku Bugis baik yang di Serangan maupun di Kepaon dua abad silam.
"Saya sengaja datang ke Bali untuk untuk mengunjungi warga Kampung Bugis.Tujuannya untuk berikan dukungan moral, moril dan spirit kepada warga Bugis agar mereka sabar menjalani penyelesian masalah yang dihadapi," kata Moh Ramdhan Pomanto kepada Liputan6.com.
Baca Juga
Dalam kunjungannya itu, Danny juga menuturkan sempat mengunjungi makam tua yang ada di kampung tersebut. Ia mengaku kaget makam tersebut terjaga kelestariannya oleh warga yang mendiami Kampung Bugis Serangan, Denpasar, Bali.
"Saya kaget melihat situs makam tua dengan abjad di batu nisannya yang belum saya ketahui asal muasalnya dari bahasa apa," jelas Wali Kota Makassar memungkasi.