Kesal, Kapolda Malut Ancam Tembak Provokator Tawuran Warga

Kapolda Maluku Utara mengatakan perintah tembak, termasuk tembak mati, bagi penghasut yang tak mau mendengar.

oleh Hairil Hiar diperbarui 09 Jan 2017, 15:01 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2017, 15:01 WIB
Tawuran warga di Ternate
Tawuran antarkelompok pemuda kembali pecah di Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Liputan6.com, Ternate - Tawuran antarwarga kembali pecah di Kota Ternate, Maluku Utara, pada Sabtu dini hari, 7 Januari 2017. Perkelahian massal ini melibatkan kelompok pemuda di Kelurahan Manggadua dan Toboko, Kecamatan Ternate Selatan.

Mengantisipasi bentrok susulan, Kapolda Maluku Utara Brigjen Tugas Dwi Ariyanto mengatakan polisi tidak akan segan melumpuhkan perusuh di Kelurahan Toboko, Manggadua dan Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Ternate Selatan. Yakni, dengan cara menembak di tempat.

Jenderal bintang satu itu menekankan, langkah tegas diambil agar pelaku yang mencoba mengadu domba warga mendapat efek jera. Kapolda menyatakan perintah tembak di tempat itu telah diinstruksikan kepada seluruh personel penembak jitu yang bersiaga di tempat kejadian perkara.

"Karena secara (akar konflik) ini memang ada orang yang sengaja bikin-bikin ribut di situ. Saya perintahkan nanti pelaku-pelaku yang melakukan provokasi di Manggadua, Toboko dan Kota Baru, baik yang mengendarai motor dan memprovokasi warga, saya perintahkan tembak mati," ucap Tugas kepada Liputan6.com di Kantor Polda Maluku Utara, Kota Ternate, Senin (9/1/2016).

"Siapa pun orangnya, saya perintahkan anggota tidak usah kejar (pelaku perusuh), tapi langsung tembak. Kalau dia lari, ya ditembak mati di tempat, karena dia sudah memprovokasi," ia menekankan.

Warga pun diimbau menjaga lingkungannya dari ancaman perpecahan tersebut. "Jikalau ada yang mencoba-coba mengadu domba, maka saya perintahkan tembak mati. Kasihan masyarakat Toboko, Manggadua dan Kota Baru yang sudah hidup tenteram, tapi dengan ulah oknum-oknum ini yang selalu mengusik dan mengadu domba di sana, sehingga ini ditindak tegas," ujar Tugas.

Saat ditanya adakah indikasi tokoh atau pihak tertentu yang memanfaatkan masalah tersebut untuk kepentingan politik atau tujuan tertentu, Kapolda mengatakan tidak melihat siapa pun dan dari mana pun latar belakangnya. Ia hanya melihat perbuatan penghasut itu.

"Kan di dalam undang-undang sudah perintahkan begitu. Jadi, tidak usah kejar. Bidik saja sekalian. Syukur-syukur mati. Mati lebih bagus. Kalau sudah diperingatkan dan tidak mendengar," Tugas menambahkan.

Akar Konflik

Pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru
Aparat keamanan gabungan mengawal perayaan Natal di Kota Ternate, Maluku Utara, yang berlangsung damai dan khidmat. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Kapolda mengaku sejauh ini belum mengetahui penyebab pasti akar konflik yang sering berlatar belakang tawuran antarpemuda di tiga kelurahan itu. Dia mengatakan, konflik yang terjadi di tiga kelurahan tersebut sering berlangsung setelah ada provokator yang mengadu domba warga.

"Makanya saat kejadian itu, dari sana nuduh sini, dari sini nuduh sana, sehingga konflik itu terjadi. Makanya, kalau ada orang yang begitu berarti dia sudah nantang saya," Kapolda Maluku Utara menjelaskan.

Untuk tahap sosialisasi dan pengamanan kawasan tersebut, Brigjen Tugas menyatakan, sudah bersama-sama dengan masyarakat setempat untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.

"Bahkan, seluruh perangkat kelurahan yang berhasil menjaga masyarakatnya tertib dan aman kami berikan penghargaan. Tapi masih ada saja masyarakat yang tanda petik, dia memancing supaya rusuh di situ. Ini kan kurang ajar. Orang begitu kan tidak pantas hidup lama-lama," tutur Tugas.

Karena itu, Tugas menekankan, siapa pun yang berupaya menimbulkan kerusuhan akan ditembak mati.

"Karena dari pihak polda sudah berupaya menciptakan kedamaian dan keamanan, tetapi masih saja ada orang seperti itu. Sehingga orang-orang seperti itu harus ditindak tegas," Kapolda Maluku Utara memungkasi.

Kronologi Tawuran Antarwarga

Tawuran warga di Ternate
Tawuran antarkelompok pemuda kembali pecah di Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara. (Liputan6.com/Hairil Hiar)

Tawuran antarpemuda Manggadua dan Toboko pecah di Jalan Raya Mangga Dua, Kota Ternate, pada Sabtu, 7 Januari 2017 sekitar pukul 02.20 WIT. Tepatnya di depan pos perbatasan Kelurahan Toboko-Manggadua, Kecamatan Ternate Selatan.

Awalnya terjadi pelemparan batu sekitar pukul 01.00 WIT di pangkalan ojek depan bekas Rumah Makan Baghdad, Kelurahan Toboko. Aksi ini diduga dilakukan sejumlah pemuda Manggadua dengan mengendarai kendaraan roda dua dari arah utara terhadap kelompok pemuda Toboko yang sedang duduk bersantai.

Setelah melempar batu, pemuda tersebut dikejar kelompok pemuda Toboko dan lari ke arah Manggadua.

Menurut dua saksi mata, Yusup dan Hamid Muhtalib, sekitar pukul 02.10 WIT, pemuda Manggadua berjumlah kurang lebih delapan orang berjalan kaki dari arah Kelurahan Manggadua menuju Kelurahan Toboko.

Mereka kemudian melempar batu ke kaca gerobak milik Yusup. Serta, kaca jendela rumah milik Hamid Muhtalib dan kaca jendela travel milik Endang.

Usai kejadian tersebut terjadi konsentrasi massa di dua kelurahan setempat. Tak lama berselang, pecahlah aksi saling lempar di antara kedua kelompok pemuda itu.

Dalam hitungan menit, datang satu peleton Satuan Pengendalian Massa (Dalmas) Polres Ternate dan satu regu Patroli Motor Polres Ternate dipimpin Kepala Bagian Operasi Polres Ternate Kompol Jufry Dukomolamo. Satu regu Satgas Pam Rahwan Yonif 726/Tamalatea juga tiba di lokasi.

Aparat keamanan gabungan kemudian membubarkan kedua kelompok yang bertikai. Tawuran antarpemuda di Ternate, berhasil diredam dan situasi kembali aman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya