Wali Kota Risma Ingin Ada Anak Surabaya Jadi Sutradara

Risma tak ingin anak-anak Surabaya hanya kreatif di bidang sains.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jan 2017, 15:31 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 15:31 WIB
Top 3: Ini yang Buat PBB Membanjiri Risma dengan Pujian
Wali Kota Tri Rismaharini berbagi pengalaman menata Kota Surabaya kepada delegasi Konferensi Permukiman di Perkotaan antar-Negara PBB.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan agar sutradara film-film nasional nantinya akan lahir dari kalangan generasi muda yang ada di Kota Pahlawan.

"Anak-anak jangan dilepas untuk mencapai goal dan tujuannya. Saya ingin ada sutradara atau perancang model terkenal yang lahir dari Kota Surabaya, tak hanya profesional di bidang sains," kata Risma, akrab dipanggil, saat meresmikan SMPN 56 di Dukuh Kupang Barat, Surabaya, dilansir Antara, Senin, 9 Januari 2017.

Risma berpesan kepada kepala sekolah dan guru-guru agar terus memantau sekaligus memfasilitasi anak-anak yang berbakat tak hanya di ilmu sains. Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta agar para guru mengantisipasi kesenjangan di antara dunia pendidikan dan pekerjaan.

"Arahkan anak-anak sesuai minat dan bakat. Saya berharap kepala sekolah mendukung penuh," kata dia.

Menurut Risma, minat dan bakat para pelajar harus dapat diakomodasi oleh sekolah. Wali kota juga berjanji tidak menutup mata untuk kepentingan seperti itu.

Ia menjelaskan tantangan era sekarang berbeda karena pelajar di era sekarang rasa ingin tahunya tinggi. Maka itu, Risma berpesan agar para guru dan kepala sekolah dapat memberikan perhatian yang tinggi kepada para siswa.

"Anak-anak ini rasa ingin tahunya tinggi, tidak hanya hal baik, melainkan hal buruk pun mereka juga ingin tahu. Oleh karena itu, saya ingin para guru dan kepala sekolah terus memantau dan memberikan perhatian kepada anak-anak kita ini," kata Risma.

Risma yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan berpesan, agar masing-masing sekolah dapat menjaga harmoni tidak hanya dalam proses bersosialisasi, tapi juga kebersihan bangunan dan lingkungan karena bangunan SMPN 56 tersebut berada satu area dengan SDN Dukuh Kupang I.

"Saya tahu tidak mudah jika di dalam satu area ada dua sekolah. Mari kita berpikir bersama, jangan sampai ada egoisme di dalam satu atap ini. Sesekali saya akan datang ke mari, saya akan cek mulai dari kebersihan hingga kerukunan. Tolong dijaga," kata Risma.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya