Amarah Zumi Zola Saat Sidak di Rumah Sakit Menuai Pro dan Kontra

Zumi Zola menyatakan siap dibenci akibat sidak yang dilakukannya.

oleh Bangun Santoso diperbarui 23 Jan 2017, 07:02 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 07:02 WIB
Zumi Zola marah
Gubernur Jambi Zumi Zola marah besar mendapati perawat dan dokter jaga tertidur pulas saat bertugas. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jambi - Emosi Gubernur Jambi, Zumi Zola, kembali tersulut saat inspeksi mendadak (sidak) di RSUD Raden Mattaher, Jumat dinihari, 20 Januari 2017. Ternyata, amarah mantan artis ini menuai banyak kecaman sekaligus dukungan, khususnya di media sosial.

Sejumlah akun Facebook, khususnya milik warga Jambi, tak sedikit yang menyindir. Namun banyak juga yang mendukung langkah sidak Zumi Zola tersebut.

Yang cukup heboh adalah unggahan dari akun Facebook bernama Patrianef yang disebut-sebut sebagai dokter. Akun tersebut mengunggah tulisan panjang terkait sidak dan kemarahan Zumi Zola di sebuah grup Facebook Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu.

"Sebaiknya jika Bapak mau menilai RS di wilayah yang Bapak pimpin, itulah yang dinilai. Kirim dan ikuti seorang pasien secara diam diam mulai dari pendaftaran sampai dia mendapat pelayanan. Ukur waktunya. Lihat respon petugasnya. Lihat cara mereka melayani orang sakit," demikian penggalan tulisan akun Patrianef.

Sejumlah akun lain juga banyak mengunggah tulisan terkait sidak tersebut. Isinya beragam, ada yang mengkritik, tapi banyak juga yang mendukung.

Tanggapan Zumi Zola

Menanggapi banyaknya kritik atas aksi sidaknya di RSUD Raden Mattaher, Gubernur Jambi Zumi Zola mengatakan, sidak tersebut adalah tindak lanjut dari banyaknya laporan dan keluhan dari masyarakat. Bahkan, Zola menyebut ada warga yang melapor istrinya meninggal karena pelayanan rumah sakit yang buruk.

"Kalau saya tidak lakukan suatu tindakan tegas, saya salah. Saya harus melakukan ini (sidak). Saya tahu tidak semua setuju apa yang saya lakukan. Tapi saya harus melakukan ini," ujar Zola di Jambi, Minggu, 22 Januari 2017.

Zola bahkan menyatakan siap mengambil risiko dibenci. Sidak tersebut baginya semata-mata adalah untuk masyarakat.

Menurut mantan Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) ini, permasalahan di RSUD Raden Mattaher sudah sejak awal dia ingatkan. Zola sudah lama mengimbau dan mengajak agar rumah sakit terbesar di Jambi itu untuk berbenah dalam pelayanan.

"Jadi tidak serta-merta, tidak semena-mena. Sudah dalam proses, saya sudah satu tahun menjadi gubernur. Ini bukan sekali ini saya sidak ke rumah sakit ini," tutur Zola.

Kemarahan Zola di RSUD Raden Mattaher terpancing saat menggelar sidak pada Jumat, 20 Januari 2017, dinihari sekitar pukul 01.00 WIB. Saat sidak tersebut Zola mendapati ruang jaga pasien kosong. Bahkan, ia mendapati sejumlah dokter dan perawat tertidur pulas di kamar bagian belakang perawatan.

Zola pun terpancing amarahnya. Ia lantas membangunkan para petugas dan dokter jaga dengan menggedor pintu. Bahkan karena marah ia sampai membanting kursi. Imbas dari sidak Zola ini, 12 petugas di RSUD Raden Mattaher diberi surat peringatan atau SP3.

Usai menjabat sebagai Gubernur Jambi awal 2016 lalu, Zola juga sempat marah di RSUD Raden Mattaher. Saat itu, Zumi Zola menggelar sidak dan mendapati stok obat untuk DBD kosong. Padahal, saat itu penyakit DBD mewabah di Jambi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya