Banyak Pemburu Babi, Populasi Anjing Melonjak di Agam

Pada 2016, terdapat 27 kasus gigitan anjing.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jan 2017, 22:04 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 22:04 WIB
Ini Cara Rahasia Merawat Anjing Pit Bull
Ilustrasi anjing | Via: istimewa

Liputan6.com, Agam - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat populasi anjing di daerah itu meningkat 1.740 ekor dari 31.097 ekor pada 2015 menjadi 32.837 ekor pada 2016.

Sekretaris Dinas Pertanian Agam, Arief Restu, menyebutkan jumlah populasi anjing itu berdasarkan hasil pendataan petugas kesehatan hewan di delapan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kesehatan Hewan. Peningkatan populasi anjing itu kemungkinan disebabkan banyak yang hobi berburu babi di daerah itu.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim, menyebutkan 32.837 ekor anjing itu tersebar di Kecamatan Lubuk Basung sebanyak 4.903 ekor, Tanjung Mutiara 699 ekor, Matur sebanyak 2.096 ekor, Tanjung Raya sebanyak 2.181 ekor.

Sedangkan di Kecamatan Ampek Angkek sebanyak 3.571 ekor, Palembayan sebanyak 1.700 ekor, Ampek Koto sebanyak 2.148 ekor, Malalak sebanyak 1.090 ekor, Banuhampu sebanyak 1.761 ekor. Lalu, Sungai Pua sebanyak 1.743 ekor, Ampek Angkek sebanyak 1.121 ekor, Canduang sebanyak 900 ekor.

Selain itu, Kecamatan Kamang Magek sebanyak 1.335 ekor, Baso sebanyak 2.566 ekor, Tilatang Kamang sebanyak 2.743 ekor dan Palupuh sebanyak 2.280 ekor.

Untuk meminimalisasi penularan rabies, kata Farid, pihaknya akan menurunkan tim untuk memvaksinasi anjing, kera dan kucing. Pada 2017, Dinas Pertanian Agam mendapatkan bantuan vaksinasi dari Dinas Peternakan Provinsi Sumbar sebanyak 9.000 dosis.

"Pada tahun lalu kita memberikan vaksinasi untuk 6.693 ekor hewan peliharaan masyarakat," katanya di Lubuk Basung, dilansir Antara, Rabu (25/1/2017).

Selain melakukan vaksinasi, Dinas Pertanian Agam juga mengeliminasi anjing liar. "Vaksinasi dan eliminasi ini untuk memutus mata rantai virus rabies karena kasus rabies masih sangat tinggi di Agam," ujar dia.

Pada 2016, terdapat 27 kasus gigitan anjing. Dari 27 kasus itu, enam gigitan negatif dan 21 kasus positif rabies berdasarkan hasil laboratorium Balai Besar Veteriner Kecamatan Baso. Pada 2015, terdata 30 kasus gigitan anjing, 2014 sebanyak 33 kasus, dan 2013 sebanyak 24 kasus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya