Tak Digaji, Ratusan Perawat Berbondong-bondong Kerja di RS Jambi

Ratusan perawat itu menandatangani perjanjian yang isinya tidak akan menuntut gaji dan diangkat menjadi PNS.

oleh Bangun Santoso diperbarui 28 Jan 2017, 12:15 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2017, 12:15 WIB
Zumi Zola sidak rumah sakit
Gubernur Jambi Zumi Zola marah besar mendapati banyak perawat dan dokter jaga tertidur pulas saat bertugas. (Bangun Santoso/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jambi - Ratusan perawat yang berstatus tenaga kerja sukarela (TKS) di RSUD Kolonel Abundjani, Kota Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi rela menandatangani perjanjian yang isinya tidak menuntut gaji dan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Direktur RSUD Kolonel Abundjani Berman Saragih mengatakan banyak alasan yang melatarbelakangangi tindakan mereka. Ada yang semata karena tidak ingin menganggur. Tetapi ada pula yang karena gengsi, bangga bisa bekerja di rumah sakit umum di kota.

"Kalau mau kan bisa mengabdi di daerah terpencil. Mereka yang TKS justru latar belakang ekonominya terbilang baik," tutur Berman saat dihubungi di Bangko, Sabtu (28/1/2017).

Berman menyebutkan, total TKS yang ada di RSUD Kolonel Abundjani Bangko tercatat sebanyak 203 orang. Ratusan perawat TKS ini tidak digaji sepeserpun.

"Mereka hanya diberikan jasa pelayanan yang besarannya disesuaikan dengan pendapatan rumah sakit," ucap Berman tanpa menyebut besaran upah jasa pelayanan bagi TKS.

Meski tidak mendapatkan gaji, Berman menyatakan justru yang berminat menjadi TKS lumayan banyak. Dalam sebulan ada 100 lamaran TKS ke rumah sakit.

Hal sama juga terjadi di RSUD Chatib Quzwain, Kabupaten Sarolangun. Di daerah yang bersebelahan dengan Kabupaten Merangin itu juga terdapat ratusan perawat yang rela tak digaji.

"Jumlah pastinya saya kurang ingat. Namun lumayan banyak, ada ratusan," ujar dr Bambang Hermanto selaku Kepala Bidang Pelayanan di RSUD Chatib Quzwain.

Meski tak digaji, rumah sakit memberikan uang jasa bagi para TKS itu, seperti uang jasa jaga malam dan jaga pelayanan paramedis. "Kami berikan uang jasa karena keberadaan mereka (TKS) sangat membantu," ucap Bambang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya