Liputan6.com, Bengkulu Sebanyak 100 personel Brigade Mobil (Brimob) Polda Bengkulu dikirim ke Jakarta untuk mengamankan penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017 mendatang.Â
Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Yovianes Mahar dalam apel gabungan pelepasan pasukan di Mapolda Bengkulu memberi 'jimat' khusus kepada personel yang dikirim. Tentu bukan jimat berupa pegangan terkait ilmu gaib, namun bekal nasihat dari pimpinan.
Pesan kapolda agar anggotanya menjaga emosi dan rajin beribadah. Sebab kondisi politik yang berkembang jelang Pilkada DKI Jakarta saat ini susah diprediksi.
Advertisement
Baca Juga
"Personil yang berangkat saya minta untuk mengambil hati masyarakat Jakarta untuk Pilkada DKI, agar menjaga iklim politik yang kondusif, jangan lupa untuk rajin beribadah dan mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa," ujar Yovianes di Bengkulu, Rabu (8/2/2017).
Satuan Brimob yang dikirim merupakan personel pilihan berdasarkan seleksi internal yang dilakukan oleh Polda Bengkulu. Mereka di Jakarta akan bertugas di bawah komando Kapolda Metro Jaya. Penempatan dan pergerakan pasukan juga menunggu arahan dari Kapolda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno menambahkan, pasukan yang dikirim merupakan lapis kedua untuk memback up pengamanan Pilkada DKI Jakarta. Tetapi jika diperlukan untuk situasi yang tidak terduga, personel yang berangkat itu bisa saja melakukan tindakan khusus sesuai perintah pimpinan Polri.
"Mereka sifatnya hanya menjadi PAM Pilkada, tergantung situasi di lapangan, jika kondisi tertentu bisa saja mereka mendapat tugas lain," tegas Sudarno.
Brimob Polda Kaltim Juga Merapat
Polda Kalimantan Timur juga memberangkatkan sebanyak 6 SSK (Satuan Setingkat Kompi) personel Satuan Brimob ke Jakarta. Ratusan personel prajurit Korps Bhayangkara ini sebagai BKO pengamanan Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Membantu pengamanan pilkada di Jakarta," kata Kepala Polda Kaltim, Inspektur Jenderal Safaruddin, Rabu (8/2/2017).
Safaruddin mengatakan, Mabes Polri memerintahkan Polda Kaltim untuk mengirimkan personel Brimob guna membantu tugas Polda Metro Jaya Jakarta. Dia menyebutkan, pimpinan Polri menilai personel polisi ini bisa membantu pengamanan prosesi pemungutan suara dalam Pilkada Jakarta 15 Februari 2017 mendatang.
"Mungkin pimpinan menilai pasukan Brimob Kaltim bisa diperbantukan sementara di Jakarta. Apalagi memang dalam tahun ini tidak ada pelaksanaan pilkada di Kaltim," ujarnya.
Prajurit Bhayangkara ini, menurut Safaruddin, telah memperoleh pelatihan yang mumpuni dalam penanganan pengendalian massa pilkada. Mereka juga diperlengkapi peralatan yang mencukupi selama menjalankan tugasnya di Jakarta.
"Mereka para prajurit yang terlatih dan profesional dengan peralatan yang memadai. Mereka berada di Jakarta sesuai kebutuhan dan sesuai yang akan diputuskan pimpinan di Jakarta," ujarnya.
Dalam amanatnya, Safaruddin meminta personel Brimob Kaltim menjalankan tugasnya dengan disiplin sesuai perintah pimpinan. Secara langsung, dia juga menyarankan mereka agar selalu menjaga kesehatan selama menjalankan tugas dari negara ini.
"Saya sampaikan agar selalu menjaga kesehatan dan menjalankan tugasnya secara disiplin," katanya.
Personel Brimob Kaltim yang diterjunkan ini berasal dari kesatuan tugas di Balikpapan, Samarinda, dan Tarakan. Mereka segera diterbangkan ke Jakarta agar bisa segera bergabung dengan satuan BKO polda lainnya.
Sebelum menjalankan tugas, personel Brimob Kaltim menjalankan ritual mencium bendera merah putih dan pataka kesatuan Brimob di tengah lapangan upacara. Keberangkatan pasukan ini juga dilepaskan para keluarga prajurit di Markas Brimob Kaltim.
200 Personel Brimob Polda Riau
Polda Riau juga mengirimkan bantuan 200 personel Brimob untuk mengamankan Pilkada Jakarta. Pengiriman ini dilakukan pada Rabu 8 Februari 2017.
Menurut Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo, pengiriman ini dilakukan atas permintaan Mabes Polri. Mengingat eskalasi di ibu kota pada itu bakal meningkat menjelang ataupun sesudah hari pencoblosan.
"Pengiriman ini bersifat BKO (bantuan komando operasi) untuk membantu Polda Metro Jaya," kata mantan Kapolres Pelalawan ini.
Menurut Guntur, tak hanya Riau yang diperintahkan Mabes Polri mengirimkan personel ke Jakarta. Beberapa Polda lainnya juga mengirimkan bantuan serupa.
Dengan pengiriman ini, Guntur menyatakan, personel di Riau tidak kekurangan sama sekali untuk mengamankan Pilkada serentak di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Apalagi secara ancaman eksalasi kedua daerah itu tak separah di ibukota.
Sementara untuk mengamankan Pilkada Pekanbaru dan Kampar, Polda Riau menurunkan sekitar dua ribu personel. Sejauh ini, situasi di dua daerah itu juga masih aman dan kondusif.
"Untuk di dua daerah di Riau eskalisasinya masih landai dan diprediksi berjalan aman serta kondusif. Kalau Jakarta, eskalasinya cukup tinggi," kata Guntur.
Di Pekanbaru sendiri, ada lima pasangan calon kepala dan wakil kepala daerah yang bakal bertarung menjadi pemimpin di Pekanbaru untuk lima tahun mendatang. Sementara di Kampar juga ada lima pasangan calon yang bersaing memperebutkan posisi Kampar 1 dan 2.
Sebelumnya, puluhan personel Brimob Kompi C di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara juga diberangkatkan untuk membantu pengamananan Pilkada Jakarta.
Pemberangkatan 31 personel itu melalui Pelabuhan Lumijung menuju Kota Tarakan. Mereka kemudian bergabung dengan Brimob setempat kemudian menuju Jakarta.
200 Brimob KepriÂ
Polda Provinsi Kepulauan Riau juga tak ketinggalan dalam mengirim bantuan personel Brimob untuk pengamanan Pilkada DKI Jakarta 2017. Ada 200 personel Brimob yang diperbantukan Polda Kepri ke Polda Metro Jaya.
"Polda Kepri kembali mendapat kepercayaan dari pimpinan Polri dengan mengirimkan penugasaan Satbrimob Polda Kepri untuk BKO ke Polda Metro Jaya sebanyak 200 personel," kata Kapolda Kepri, Irjen Pol Sambudi Gusdian saat upacara pengecekan persiapan pemberangkatan di Mapolda Kepri, Selasa 7 Februari 2017.
Dia menjelaskan, Polda Kepri berkewajiban untuk turut andil dalam pengamanan ibukota menjelang dan sesudah hari pemungutan suara pada 15 Februari 2017 mendatang. Kata dia, keamanan Jakarta harus menjadi prioritas, karena selain sebagai Ibukota Indonesia, Jakarta juga menjadi estalase Indonesia di mata dunia.
Alhasil, keamanan di kota bernama kolonial Batavia itu sangat berpengaruh dan luas di berbagai bidang, seperti sosial, politik, dan ekonomi. Atas dasar itulah pimpinan Polri menetapkan Jakarta menjadi prioritas pengamanan dalam Pilkada serentak 2017, sehingga pengerahan pasukan Polri di Jakarta dilakukan dalam skala besar.
"(Pengiriman BKO Brimob in) karena banyak isu yang bisa membuat stabilitas keamanan terganggu (di Jakarta). Isu kecil saja bisa menjadi pemicu konflik sosial di sana," ucap Sambudi.
Ia menambahkan, terciptanya kondisi keamanan tidak semata-mata hanya dibebankan kepada Polri dan TNI saja. Tetapi lebih dari itu, diperlukan adanya kerjasama dengan pihak lain seperti seluruh stakeholder penyelenggara pilkada, masyarakat, dan tokoh agama agar tercipta suasana aman dan tertib.
Adapun Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Erlangga membantah pengiriman 200 personel Brimob ke Jakarta tidak ada kaitannya dengan rencana aksi demonstrasi '112' pada 11 Februari 2017. Menurutnya, pengiriman murni untuk pengamanan Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Pengiriman 200 personil dari Polda Kepri murni untuk pengamanan Pilkada," ucap Erlangga.
Advertisement