Liputan6.com, Jambi - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kembali berkunjung ke Provinsi Jambi. Dalam lawatan kali ini, Mensos sekali lagi bertemu langsung dengan kelompok Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) di Kabupaten Sarolangun.
Kelompok Orang Rimba tersebut berada di Desa Pulau Lintang, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun. Pada kunjungan yang dilakukan Sabtu, 18 Februari 2017 itu, mata Khofifah berkaca-kaca saat disambut nyanyian lagu Indonesia Raya dan Indonesia Pusaka yang dibawakan sejumlah anak-anak rimba.
Seraya berbaris, anak-anak rimba dengan fasih menyanyikan lagu ciptaan WR Supratman dan Ismail Marzuki itu. Usai menyanyi, Khofifah langsung mengajak anak-anak untuk melafalkan Pancasila bersama-sama.
Advertisement
"Jika Bapak Presiden melihat dan mendengar langsung pasti akan senang dan bangga," ujar Khofifah bangga.
Ia tak menduga, meski berada dalam keterbatasan dan tinggal jauh di dalam hutan, kondisi itu tak menyurutkan semangat anak-anak rimba untuk belajar. Anak-anak umur 5 tahunan itu ternyata sudah hapal lagu-lagu kebangsaan serta menghapal Pancasila tanpa salah sedikit pun.
Mensos mengapresiasi kerja keras para relawan turun langsung untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak rimba tersebut. "Untuk itulah kami mendorong agar warga Suku Anak Dalam juga dapat mengakses pelayanan dari pemerintah. Sebab, selama ini, hidupnya selalu berpindah-pindah," tutur Mensos.
Â
Resmikan Rumah Orang Rimba
Untuk mendorong akses layanan tersebut, Mensos juga meresmikan pembangunan 23 unit rumah yang akan diberikan kepada kelompok Orang Rimba.
Baca Juga
Khofifah menjelaskan, untuk satu unit rumah dibangun dengan biaya Rp 36 juta. Sementara, untuk perabotannya dialokasikan Rp 3 juta setiap satu unit rumah.
"Rumah berserta isinya itu dari APBN. Untuk lahannya dianggarkan dan disiapkan Pemkab Sarolangun," ujar Khofifah menjelaskan.
Selain meresmikan rumah tersebut, Mensos juga memberikan paket bantuan kepada 21 orang siswa SD senilai Rp 200.000 per anak, bantuan sembako dan bahan sandang. Total bantuan mencapai Rp 901,2 juta.
Khofifah mengakui, tidak mudah mengajak Orang Rimba untuk mendiami pemukiman atau rumah layaknya warga biasa. Sebab, budaya melangun atau berpindah-pindah masih sangat kuat dipegang kelompok Orang Rimba.
"Untuk itu diperlukan ketelatenan, peran serta masyarakat dan pemerintah. Sebab mereka (Orang Rimba) juga memerlukan layanan kependudukan, kesehatan, pendidikan, akses kesempatan kerja layaknya warga lainnya," tutur Khofifah.
Advertisement