Heboh Pernikahan Panglima Dayak dan Titisan Nyi Roro Kidul

Polisi menunggu informasi dan siap mengamankan pernikahan heboh yang dikabarkan antara Panglima Dayak dan titisan Nyi Roro Kidul.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Feb 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 17:00 WIB
Heboh pernikahan Panglima burung dan titisan anak Nyi Roro Kidul
Heboh pernikahan Panglima burung dan titisan anak Nyi Roro Kidul

Liputan6.com, Katingan - Kapolres Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, AKBP Tato Pamungkas Suyono, membenarkan adanya rencana pernikahan ritual Pangkalima atau Panglima Burung dengan Sri Baruno Jagat Parameswari yang diduga titisan Nyi Roro Kidul.

Pangkalima atau Panglima Burung adalah sebutan orang Dayak pedalaman untuk panglima perang.

Rencana pernikahan ritual yang dilaksanakan pada 28 Februari 2017 itu telah dicek kebenarannya kepada Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah, Isae Judae, selaku pelaksana.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Katingan terkait kegiatan itu. Mereka masih membahas apakah kegiatan itu termasuk adat Dayak, ritual adat, atau bagaimana. Kita masih menunggu," kata Tato di Palangkaraya, Rabu (22/2/2017), dilansir Antara.

Kapolres Katingan juga masih menunggu laporan dari Polsek Katingan Tengah apakah pihak pelaksana pernikahan ritual tersebut telah menyampaikan surat izin keramaian.

"Kita sebenarnya tidak mengurusi orang menikah dengan siapa. Bagi kita jika ada kegiatan yang menimbulkan keramaian, ya kita amankan. Kita mengamankan keramaiannya saja," kata Tato.

Informasi yang berkembang, rencana pernikahan salah satu tokoh Dayak, yakni Pangkalima Burung dengan titisan Nyi Roro Kidul, bermula dari datangnya seorang perempuan bernama Retno pada 12 Februari 2017 ke kediaman Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah Isae Judae.

Retno mengaku utusan Sri Baruno Jagat Parameswari dan mendapat bisikan dari roh halus bahwa hanya Isay Djudae yang bisa melaksanakan ritual pernikahan adat tersebut.

Perempuan itu pun meninggalkan uang Rp 16 juta dan mengaku akan kembali lagi dalam beberapa hari untuk menyerahkan uang untuk keperluan pernikahan ritual adat tersebut.

Pada 21 Februari 2017 sekitar pukul 11.00 WIB, Retno pun kembali datang dan menyerahkan sejumlah uang Damang Kepala Adat Kecamatan Katingan Tengah. Dana tersebut dipergunakan untuk mempersiapkan acara serta keperluan mencetak undangan, membeli sapi, babi, ayam dan lainnya.

Sri Baruno Jagat Parameswari adalah titisan Ratu Kanjeng Kidul Pantai Selatan berwujud manusia yang berasal dari Bali, dan saat ini posisinya di Jakarta. Dia akan datang pada 27 Februari 2017 ke Desa Telok, Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan.

Sedangkan Pangkalima atau Panglima Burung, satu di antara beberapa tokoh Dayak, merupakan sosok gaib yang tidak terlihat oleh mata. Undangan pernikahan Sri Baruno Jagat Parameswari dengan Pangkalima Burung telah beredar, termasuk di media sosial.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya