Liputan6.com, Kutai Kartanegara - Dua ekor pesut (Orcaella brevirostris) sempat terperangkap di rawa-rawa di Desa Sangkuliman, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur selama dua pekan. Ada kejadian lucu usai operasi pembebasannya.
Sebelumnya, mamalia air itu terjebak selama dua minggu dalam perjalanannya mencari makan. Rawa-rawa seukuran lebih kurang 50X50 meter itu penuh udang sungai yang jadi makanan kesukaan pesut.
Masyarakat Desa Sangkuliman bersama relawan Rare Aquatic Species Indonesia (RASI) dan Save Mahakam Dolphin kemudian membersihkan jalur air yang menghubungkan rawa-rawa dengan Sungai Mahakam. Cabang dan ranting pohon tajam menghalangi jalan pesut.
Advertisement
"Saat jalur dibersihkan, pesutnya langsung ikut berenang di belakang," kata peneliti RASI, Danielle Kref, di Balikpapan, Jumat (24/2/2017), dilansir Antara.
Baca Juga
Namun begitu kedua pesut tidak langsung berenang keluar kembali ke Sungai Mahakam yang menjadi habitatnya. Mereka seakan mengucapkan terima kasih, tentu dengan caranya sendiri.
Pesut-pesut itu mengajak relawan yang membersihkan jalur jalan keluar di rawa itu bermain dan bercanda. Mereka mengibaskan ekor, memercikkan air ke relawan, dan berenang cepat di sekitar relawan.
Momen itu terjadi pada Selasa malam 21 Februari 2017. Setelah dicek esok harinya, dua pesut itu sudah tidak ada.
"Jadi, mereka keluar kembali ke Sungai Mahakam pada saat hari sudah gelap," kata Danielle Kreb.
Setelah pesut tidak ada lagi di rawa, jalur itu ditutup dengan kayu besar sehingga diharapkan tidak akan ada lagi pesut yang terperangkap masuk rawa.
Kabar Gembira
Satu dari dua ekor pesut itu ternyata sedang hamil. "Kami lihat dari gemuknya perut dan adanya lipatan lemak," kata Danielle.
Kehamilan itu memberikan harapan bahwa populasi pesut masih bisa bertahan di tengah gempuran ancaman atas keberadaan mereka.
"Itu tentu sangat menyenangkan," kata Danille, yang bersama lembaganya sejak lama intensif dalam aksi pelestarian satwa langka dilindungi itu.
Pesut memerlukan waktu 14 bulan untuk mengandung. Waktu sepanjang itu diperlukan antara lain untuk membentuk otak yang punya kemampuan ekolokasi atau penginderaan jauh dengan menggunakan pantulan suara, seperti sonar pada kapal selam.