Tertangkap Tempel Poster Palu Arit, Kejiwaan Pelaku Dipertanyakan

Pelaku penempel poster palu arit itu adalah pengamen jalanan yang berkeliling menggunakan onthel.

oleh Fajar Eko Nugroho diperbarui 03 Mar 2017, 08:31 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2017, 08:31 WIB
Tertangkap Tempel Poster Palu Arit, Kejiwaan Pelaku Dipertanyakan
Pelaku penempel poster palu arit itu adalah pengamen jalanan yang berkeliling menggunakan onthel. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Brebes - Warga Kabupaten Brebes Jawa Tengah, menangkap seorang bernama Sutrisno (40), warga RT 1 RW 6 Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari. Ia diamankan warga saat menempel poster bergambar palu arit di tembok depan sebuah toko sentra telur asin GR alun-alun Brebes pada Rabu malam, 1 Maret 2017 sekitar pukul 20.00 WIB.

Tak lama berselang, petugas kepolisian dan TNI datang ke lokasi kejadian untuk menangkap yang bersangkutan. Sejumlah barang bukti yang turut diamankan di antaranya dua dus berisi kertas-kertas putih yang bertuliskan catatan harian sang pelaku, poster simbol palu dan arit berukuran 40x50 centimeter serta sebuah gitar kecil.

Selain itu, sebuah sepeda onthel yang digunakan pelaku untuk sarana menuju ke lokasi penempelan simbol palu dan arit juga diamankan.

Informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com di lokasi kejadian, penempel gambar palu arit itu merupakan warga yang setiap hari bekerja sebagai pengamen dari jalan ke jalan dengan mengayuh sepeda onthel.

Sejumlah kertas-kertas yang dibawa oleh pelaku bertuliskan tentang hukum PKI, hukum agama Islam, kisah perjalanan hidupnya, rencana tata ruang kelola pemerintahan dan master plan Kabupaten Brebes.

Saat di berada di mapolres, bebeberapa kali tingkah pelaku sempat membuat petugas kepolisian kesulitan. Jawaban lelaki itu melantur tak karuan. Ia bahkan sempat meminta izin salat 99 rakaat di sela pemeriksaan.

Hingga kini, pelaku berada di Mapolres Brebes untuk diperiksa lebih lanjut, termasuk kondisi jiwa dan psikologisnya. Di hadapan petugas, pelaku mengaku beberapa gambar simbol PKI palu arit diperolehnya di daerah Weleri Kabupaten Kendal saat berkelana di daerah itu.

Pelaku penempel poster palu arit itu adalah pengamen jalanan yang berkeliling menggunakan onthel. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

"Kertas-kertas itu nemu di Weleri (kendal). Saya juga dapat ilham untuk menyampaikanya," ucap Sutrisno.

Pria lulusan SMK itu mengaku ingin menjadi seorang pemimpin. Namun, dengan kondisinya yang sekarang tidak memungkinkan cita-citanya itu dapat terwujud.

"Tapi kan saya miskin enggak punya apa-apa dan mengamen, makanya saya ingin memberikan pandangan lain ke pemimpin yang sekarang," ujar dia.

Sementara itu, Kapolres Brebes AKBP Luthfi Sulistiawan membenarkan, pelaku penempelan gambar palu arit sudah dibawa di Mapolres. Saat ini, pelaku sedang dalam proses pemeriksaan petugas kepolisian.

"Pelaku dan beberapa barang bukti sudah diamankan ke Mapolres Brebes dan masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut," ucap Luthfi.

Kendati demikian, informasi awal dari keluarga pelaku jika yang bersangkutan pada 2009 lalu pernah mengalami gangguan jiwa dan menjalani rehabilitasi.

"Informasi dari keluarganya jika orang ini pernah mengalami gangguan jiwa. Tapi kami akan periksa kembali kondisi kejiwaannya dengan mendatangkan psikolog," kata dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya