Liputan6.com, Kampar - Sebanyak 3.160 kepala keluarga (KK) di Desa Tanjung Emas, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, masih terisolasi. Selain disebabkan banjir, jalan lintas provinsi di daerah ini, tepatnya di kilometer 3, mengalami longsor.
Longsor ini kemudian direndam banjir dari meluapnya sungai sekitar lokasi, sehingga petugas belum bisa melakukan perbaikan. Ribuan warga di sana belum bisa bepergian dan sangat tergantung pada bantuan pemerintah setempat serta donatur lainnya.
"Longsor dan membuat jalan lintas provinsi di sana putus. Sampai sekarang belum ada akses darat ke sana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger, Kamis (9/3/2017).
Advertisement
Edwar menyebutkan, longsor dan banjir di desa tersebut terjadi 5 hari lalu. Untuk menyalurkan bantuan, petugas menggunakan jalur udara memakai helikopter.
Baca Juga
"Helikopter yang digunakan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana," kata Edwar, Kamis (9/3/2017) siang.
Dia menyebutkan, bantuan yang dikirimkan melalui helikopter adalah beras. Beras menjadi prioritas karena makanan ini sangat dibutuhkan di kawasan tersebut.
"Bantuan selanjutnya akan dikirimkan, jika memungkinkan melalui jalur darat," katanya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kampar Santoso menyebutkan, longsor ini sangat berdampak dibandingkan dengan banjir yang tengah terjadi. Longsor membuat akses ke desa itu tertutup karena jalannya putus.
"Jalan putus akibat hujan yang memberi dampak signifikan. Sampai sekarang belum bisa masuk bantuan ke sana melalui darat," kata dia.
Santoso menyebutkan, longsor itu memutuskan jalan di kilometer 3 hingga kilometer 17.
"Rencana besok akan ke sana untuk meninjau dan mencari solusi supaya aksesnya terbuka," sebut Santoso.
Terkait banjir, dia menjelaskan ketinggian air mulai menyusut. Semua pihak, mulai dari TNI dan kepolisian dilibatkan untuk menyalurkan bantuan yang telah terkumpulkan.