Liputan6.com, Jambi - Kematian misterius burung-burung Siberia di pantai timur Jambi sempat membuat geger pemerintah setempat. Para ahli dan dokter hewan langsung diturunkan ke lokasi.
Kepada Liputan6.com, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, Rajito yang ikut turun ke lokasi mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, kematian burung-burung Siberia itu bukan karena virus.
"Itu karena kesalahan pencernaan," ucap Rajito saat dihubungi di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjabtim, Jumat, 10 Maret 2017.
Advertisement
Menurut dia, hasil tersebut setelah dilakukan pembedahan salah satu bangkai burung di laboratorium Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Provinsi Jambi. Namun demikian, Rajito masih akan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.
Sementara itu, Kepala BKSDA Provinsi Jambi, Syahimin mengatakan, pihaknya sudah mengambil sejumlah sampel seperti bangkai burung hingga kotoran. Namun ia belum bisa memastikan penyebab kematian misterius puluhan burung migran Siberia itu.
Baca Juga
"Masih menunggu hasil laboratorium," ujar Syahimin sebagaimana dilansir Antara.
Kawanan burung Siberia singgah di pesisir timur Jambi tepatnya di Pantai Cemara, Kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjabtim, antara Oktober hingga Maret setiap tahun. Rutinitas tersebut merupakan bagian migrasi burung Siberia dari Selandia Baru dan singgah di Pantai Cemara.
Sebelumnya, Wakil Bupati Tanjabtim, Robby Nahliansyah mengajak sejumlah tim kesehatan hewan untuk turun langsung melihat kondisi burung-burung Siberia di Pantai Cemara.
Nelayan setempat sempat dibuat geger karena banyak menemukan burung yang mati dan lumpuh mendadak. Burung yang mati langsung dikubur, sementara yang lumpuh dirawat dengan cara diberikan infus.