Pakai Jimat Menghilang, Soim Mengira Tak Bisa Terlihat Polisi

Bermodal jimat warisan orangtuanya, Soim mengira ia bisa menghilang dan tak terlihat oleh polisi yang akan menangkapnya.

oleh Nefri Inge diperbarui 14 Mar 2017, 10:12 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 10:12 WIB
Jimat yang digunakan Soim saat akan mengelabui polisi (Liputan6.com/Nefri Inge)
Jimat yang digunakan Soim saat akan mengelabui polisi (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang Ada saja ulah lucu pencuri di Sumatera Selatan (Sumsel). Mengandalkan jimat yang dipercaya bisa membuatnya menghilang, dengan percaya diri Soim (59) mengira bakal tak bisa terlihat oleh polisi yang akan menangkapnya.

Namun kepercayaannya akan keampuhan jimat tersebut langsung luntur. Dia langsung ditangkap petugas Subdit II Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel di kediamannya di Dusun II Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel.

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, Soim sudah sering mencuri di beberapa kawasan di Sumsel dan Lampung. Pihak kepolisian juga menyita beberapa jenis jimat yang digunakan Soim, mulai dari ikat pinggang, batu cincin, hingga minyak wangi.

“Tersangka mengira kita tidak bisa melihatnya karena menggunakan jimat ini. Mungkin jimatnya tidak mempan ke polisi,” ujarnya kepada Liputan6.com, saat menggelar pers rilis didepan Mapolda Sumsel, Senin 13 Maret 2017.

Barang bukti lain yang disita adalah sebilah senjata tajam (sajam) dan telepon genggam. Soim terbukti telah tujuh kali mencuri di minimarket waralaba dan bank di dua provinsi.

Saat diinterogasi, Soim mengaku jimat yang digunakannya itu merupakan warisan orangtuanya. Bahkan di malam tertentu, Soim rajin melakukan ritual pembersihan jimat menggunakan minyak wangi 1.000 kembang.

“Ini sudah 17 tahun saya pakai dan rutin saya cuci saat malam Jumat Kliwon,” ujarnya.

Soim merupakan spesialis pencuri mobil terutama mobil jenis pikap yang tidak menggunakan alarm.

Dalam setiap aksi, Soim dibantu empat temannya, yaitu Tanhar dan Iwan yang masih menjadi buron, serta Madi dan Codet yang sudah duluan mendekam di balik jeruji Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pakjo Palembang. Namun, Soim membantah jika ikut dalam aksi pencurian seperti yang dituduhkan.

“Saya cuma duduk di dalam mobil saja saat mereka mencuri, baru tiga kali saya ikutan. Itu juga dari hasil jual mobil sebesar Rp 20 juta, saya hanya dapat Rp 2 juta saja,” ungkap Soim.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya