Metode Bahasa Inggris untuk Tunanetra ala Mahasiswa UNY

Mahasiswa UNY menggagas ide pengajaran bahasa Inggris ini karena banyak guru yang belum bisa mengenali psikologi peserta didiknya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 21 Mar 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 16:00 WIB
Metode Bahasa Inggris untuk Siswa Tuna Netra dari Mahasiswa UNY
Mahasiswa UNY menggagas ide pengajaran Bahasa Inggris ini karena banyak guru yang belum bisa mengenali psikologi peserta didiknya. (Liputan6.com/Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menemukan teknik pembelajaran Bahasa Inggris yang efektif bagi siswa tunanetra tingkat sekolah dasar (SD). Namanya metode audio-lingual dengan pendekatan psikologis.

Desty Setyaningsih dan Bekti Febriarti mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) serta Karimah Rahmatika dan Erni Sulistyowati dari Prodi Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) menggagas ide ini karena banyak guru yang belum bisa mengenali psikologi peserta didiknya. Padahal, guru adalah sumber utama siswa sehingga perhatian tenaga pendidik ini menjadi sangat penting.

"Selama ini bahasa Inggris kebanyakan diajarkan dengan metode ceramah dan siswa mengulang langsung ucapan guru," ujar Desty, ketua kelompok, beberapa waktu lalu.

Metode audio-lingual berbasis pendekatan psikologi tersebut diterapkan di SLB Yaketunis Yogyakarta. Media audio-lingual yang digunakan berupa musik boks yang dipakai untuk memutar rekaman materi yang direkam sendiri, sehingga guru tidak perlu mengajar dengan metode ceramah dalam pelajaran bahasa Inggris.

Materi dalam musik boks juga bisa diputar ulang di rumah. Sebaliknya, guru bisa melakukan pendampingan psikologis secara intensif kepada para muridnya sehingga materi pelajaran lebih mudah diserap.

Ia menuturkan, dalam metode ini, pembelajaran bahasa difokuskan pada lafal kata dan pelatihan pola-pola kalimat berulang. Untuk mencapai tujuan belajar mengajar, fokus pada siswa adalah yang terpenting.

"Karena targetnya adalah keberhasilan belajar siswa, maka sifat dan sikap siswa adalah faktor penting yang mendorong keberhasilan," ucapnya.

Melalui sifat dan sikap yang positif selama belajar, siswa akan menikmati setiap proses pembelajaran dan pemahaman mereka akan materi yang diajarkan cepat terserap. Sifat dan sikap siswa dalam belajar ini dipelajari dalam psikologi siswa.

Ia mengungkapkan, hasil post-test menunjukkan kemajuan siswa dalam berbahasa Inggris setelah diajar dengan metode audio-lingual berbasis pendekatan psikologis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya