Liputan6.com, Suemenp - Banyaknya jalan rusak yang penuh kubangan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membuat masyarakat geram, termasuk kalangan seniman setempat. Akibatnya, protes terhadap pemerintah yang tidak kunjung memperbaiki infrastruktur terus mengalir.
Aksi protes itu juga dilakukan para seniman. Mereka menggelar aksi mancing dan main perahu di kubangan jalan yang penuh air hujan sambil membawa keranda pada Senin sore, 27 Maret 2017.
Sejumlah seniman yang tergabung dalam Sanggar KOMA di Kecamatan Ambunten, menggelar aksi turun ke jalan di jalan raya desa setempat dalam rangka memperingati hari teater sedunia. Dalam aksinya mereka juga menggelar teatrikal dengan membawa keranda putih dan mengecat tubuhnya dengan cat putih.
Hal itu sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah yang selama ini tidak memperhatikan penderitaan rakyat, mengingat jalan rusak yang menjadi akses masyarakat hingga saat ini tak kunjung diperbaiki.
Baca Juga
"Jalan ini sudah lama rusak, tapi sampai sekarang belum ada perhatian serius dari pemerintah. Padahal jika turun hujan jalan tersebut tergenang, sehingga sangat menyulitkan pengendara yang melintas," kata Kordinator Aksi Teatrikal Peringatan Hari Teater Sedunia, Hayat.
Menurut dia, jalan yang sudah penuh dengan lubang-lubang itu sering dikeluhkan masyarakat. Sebab pada saat tergenang, pengendara harus ekstra berhati-hati agar tidak terperosok ke kubangan yang dapat memicu terjadinya kecelakaan.
Soal kecelakaan, tak jarang pengendara yang mengalaminya pada malam hari, sebab genangan air di lubang jalan tersebut tidak terlihat jelas.
"Kalau kecelakaan memang sering terjadi di jalan ini, pengendara yang tidak biasa melintas mengira tidak ada lubang. Sehingga ketika diterobos, ternyata ada kubangan air yang lumayan dalam, akibatnya mereka terjatuh," jelasnya.
Jalan yang mengalami kerusakan cukup parah memang terkesan dibiarkan. Sebab, sejak kubangan masih belum seluas sekarang, pemerintah tak kunjung ada perhatian. Semakin lama kerusakan jalan tersebut semakin parah. Lubang yang memenuhi jalan rusak diperkiran mencapai kedalaman 30 centimeter dan lebar 50 centimeter, itupun tersebar di sepanjang jalan 100 meter.
"Kalau tergenang air jalan ini seperti sungai, makanya kami memancing dan bermain perahu disini. Maka kerusakan jalan ini jangan terus menerus dibiarkan, harusnya ada perhatian serius dari pemerintah," ucap Hayat.
Dalam aksi teatrikal yang dilakukan oleh para seniman mendapat perhatian dari masyarakat, baik pengendara maupun warga serta anak-anak yang sedang berada di sekitar lokasi jalan rusak. Mereka sejenak menonton aksi teatrikal ini.
Setelah puas menggelar aksi protes, para seniman itu membubarkan diri dengan tertib.