Kisah Sedih Harimau Peliharaan Pondok Pesantren Metal

Sejak pemilik Pondok Pesantren Metal meninggal, sang harimau Sumatera kehilangan perhatian.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Mar 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 11:31 WIB
Kisah Sedih Harimau Peliharaan Pondok Pesantren Metal
Petugas bagian nutrisi makanan hewan di Gembiraloka.

Liputan6.com, Pasuruan - Seekor harimau Sumatera kuyu peliharaan Pondok Pesantren Metal Muslim di Desa/Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dievakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur.

Kepala BKSDA Jatim, Ayu Dewi Utari, mengungkapkan harimau berumur 16 tahun itu ditemukan kurus dan kurang makan. Harimau itu langsung dievakuasi ke Taman Safari Prigen untuk pemulihan.

"Kondisinya sakit dan tak terawat, seperti kurang makan sehingga badannya kurus," tutur Ayu Dewi, Rabu, 29 Maret 2017.

Sejak pengasuh Pesantren Metal Muslim KH Abu Bakar meninggal dunia, harimau Sumatera itu sudah tidak terawat. Padahal, sebelum pengasuh pesantren yang dihuni para anak yatim, anak jalanan, bahkan orang gila itu wafat, harimau tersebut masih sehat karena dirawat semestinya.

"Proses evakuasi berlangsung lancar. Kami datang melakukan mediasi dengan pihak pesantren. Hasilnya, pihak pesantren pasrah pada kami karena memang kelihatannya sudah enggak mampu lagi memberi makan," kata Ayu.

Harimau tersebut merupakan pemberian Taman Safari Prigen pada 2002. Setelah dirawat dan dipulihkan di Taman Safari Prigen, pihaknya akan mengambil keputusan terkait nasib satwa tersebut.

"Pemulihan satwa mungkin butuh waktu sekitar satu bulan. Bisa saja nanti dikembalikan ke pesantren kalau siap merawat," ucap Ayu.

Sementara itu, Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf mengaku sebelumnya mendapat laporan dari sejumlah warga terkait kondisi harimau di Ponpes Metal. Karena prihatin, ia berkoordinasi dengan BKSDA.

"Saya dan BKSDA minta agar dirawat di Taman Safari agar segera dirawat dan diobati secara intensif," ujar Bupati.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya