Tim SAR Setop Pencarian Korban Longsor Nganjuk, 5 Orang Hilang

Kegiatan tim SAR difokuskan membersihkan sisa material longsor yang menutup atau membendung arus sungai.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Apr 2017, 21:31 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2017, 21:31 WIB
Ilustrasi Tanah Longsor-2
Ilustrasi Tanah Longsor

Liputan6.com, Nganjuk - Tim SAR gabungan memutuskan menghentikan upaya pencarian korban tertimbun longsor di Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

"Operasi PPE (pencarian, penyelamatan, dan evakuasi) diputuskan selesai, ditutup, Rabu (19 April 2017)," ucap Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Nganjuk Agus Irianto di Nganjuk, Kamis (20/4/2017), dilansir Antara.

Ia menjelaskan, hingga saat ini tim memang masih ada di lokasi posko, Dusun Sumberbendo, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.

"Hari ini, kegiatan difokuskan pembersihan sisa material longsor yang menutup atau membendung arus sungai agar aliran sungai berjalan dengan lancar," ujar Agus.

Ia menambahkan, upaya pembersihan sisa material itu akan dilakukan tim hingga 22 April 2017. Tim berupaya keras demi mencegah longsor susulan akibat bendungan alami itu terjadi.

Agus mengatakan pula, keputusan menghentikan pencarian korban itu juga melibatkan pembicaraan dengan keluarga korban. Mereka diberi penjelasan terkait dengan hasil pencarian usai longsor.

"Keluarga korban merasa cukup puas dan berterima kasih pada seluruh tim atas upaya PPE yang sudah dilakukan yang melibatkan banyak sumber daya," tutur dia.

Usai longsor hingga saat ini, lima korban tertimbun tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, masih belum ditemukan.

Ia pun tetap meminta pada warga yang tinggal, terutama di daerah yang rawan longsor, berhati-hati. Mereka diimbau tidak masuk pada zona merah yang sudah diberikan tanda oleh petugas, sebab risikonya tinggi.

Sejumlah pejabat juga datang langsung ke lokasi bencana. Mereka bertemu dengan para korban, di antaranya Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa hingga Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko.

Pangdam pun meminta seluruh prajurit, tim SAR, hingga relawan, berhati-hati saat melakukan pencarian serta pembersihan lokasi longsor.

Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. pada Minggu, 9 April 2017, Longsor sempat membendung sungai, menyebabkan terjadinya bendungan alam.

Tingkat kedalaman longsor Nganjuk hingga 40 meter menyulitkan petugas mencari para korban atas nama Paidi (50), kakak beradik Donny (24) dan Bayu (14), Kodri (16), serta Dwi (18).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya