Qori Meninggal Saat Mengaji di Haul Keluarga Mensos

Saat itu di rumah Mensos Khofifah di Surabaya, sedang digelar haul keluarga disambung acara HUT ke-71 Muslimat NU.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Apr 2017, 21:29 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2017, 21:29 WIB
Membaca Alquran
Ilustrasi membaca Alquran. (Foto: istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Seorang qori atau orang yang mahir membaca Alquran, Jakfar Abdurrahman, meninggal dunia saat mengaji di kediaman Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa di kawasan Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, hari ini.

"Ustaz mengisi pembacaan ayat suci Alquran di rumah Bu Menteri (Khofifah), tapi kemudian pingsan dan meninggal," ucap Ketua RT 3 di RW 4, Kecamatan Wonocolo, Lilik Baidlowi, di Surabaya, Senin (24/4/2017), dilansir Antara.

Saat di rumah Khofifah sedang digelar peringatan haul untuk suaminya dan keluarga lainnya, kemudian disambung Hari Ulang Tahun ke-71 Muslimat Nahdlatul Ulama, serta haul Syekh Abdul Qadir Jailani.

Ia menceritakan, saat ustaz Jakfar Abdurrahman melantunkan ayat-ayat suci Alquran di atas panggung, tidak ada yang berbeda dan jemaah mendengarkan dengan khusyuk. Namun tiba-tiba suara ustaz semakin terdengar hilang dan mikrofon yang dipengangnya terjatuh.

Jamaah melihat ke arah panggung melihat ustaz yang saat itu sedang duduk, kemudian roboh dan tak sadarkan diri.

Panitia langsung naik ke atas panggung, termasuk Mensos Khofifah untuk memastikan peristiwa yang terjadi. Sang ustaz kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Islam Jemursari yang berlokasi tidak jauh dari lokasi.

"Tapi saat belum diperiksa di unit gawat darurat, ustaz sudah mengembuskan napas terakhirnya," ujar Lilik.

Di lingkungan tempat tinggalnya, ustaz Jakfar dikenal sebagai orang yang santun dan tidak pernah menolak saat dimintai tolong melantunkan ayat suci Alquran jika ada warga memiliki kegiatan.

Pengalamannya sebagai juara MTQ tingkat nasional di Bali beberapa tahun lalu, menjadikannya seorang qari berlevel internasional karena kerap diundang di beberapa daerah, termasuk negara lain.

"Kalau sedang ada acara, ustaz selalu memperkenalkan diri dari kampung Wonocolo dan kami warga di sana merasa bangga, terlebih saat acara di luar daerah," kata dia.

Bahkan, lanjut Lilik Baidlowi, saat bulan suci Ramadan, sang ustaz yang mahir membaca Alquran itu tidak pernah berhenti berdakwah. Terutama di instansi-instansi pemerintahan, serta di kalangan akademisi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya