Lamaran Ditolak, Pemuda Akhiri Nyawa Mahasiswi Palembang

Mahasiswi cantik asal Palembang meninggal dunia di tangan sang kekasihnya.

oleh Nefri Inge diperbarui 30 Apr 2017, 11:30 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2017, 11:30 WIB
Tersangka berfoto bersama korban semasa hidup (Liputan6.com/Nefri Inge)
Tersangka berfoto bersama korban semasa hidup (Liputan6.com/Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang Awan hitam tengah menyelimuti Universitas Bina Darma (UBD) Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Salah satu mahasiswi, SO (19), meninggal dunia setelah mendapat empat tusukan pisau tajam di tubuhnya.

Nyawa mahasiswi semester 2 Fakultas Ilmu Komputer UBD Palembang ini ternyata harus berakhir di tangan kekasihnya sendiri, Suryanto alias Kempol (25). Diduga, pembunuhan sadis ini dilakukan tersangka karena kisah asmaranya tidak direstui orangtua korban.

Kejadian bermula pada Sabtu, 29 April 2017, siang. Sekitar pukul 12.00 WIB, tersangka menjemput korban yang baru pulang kuliah di depan kampusnya.

Suryanto membawa SO ke rumahnya di Jalan Tut Wuri Handayani, RT 62 RW 10, Kelurahan Sukawinatan, Palembang.

Entah mengapa, tiba-tiba korban langsung menghubungi ibunya, Nuryatmi (43) agar menjemputnya di rumah Suryanto. Karena rumah korban dan kekasihnya tak berjauhan, Nuryatmi ditemani saudaranya, Fatimah, langsung tiba di rumah tersangka.

Saat Nuryatmi memanggil nama anaknya, Suryanto dan korban langsung keluar. Mereka pun berbincang-bincang dan akhirnya terjadi percekcokan.

Dari informasi yang diperoleh, Suryanto marah karena niatnya untuk melamar kekasih hatinya ditolak mentah-mentah ibu korban. Bahkan, Nuryatmi menyarankan agar Suryanto datang ke rumahnya secara baik-baik jika ingin niat melamar.

Sakit Hati Lamaran Ditolak

Diduga karena sakit hati lamarannya ditolak, akhirnya Suryanto menarik paksa korban dan masuk ke dalam salah satu kamar di rumahnya. Tak berapa lama, terdengar suara teriakan korban.

Karena merasa cemas, Nuryatmi dan Fatimah akhirnya mendobrak pintu kamar tersebut. Betapa kagetnya mereka melihat korban sudah tersungkur di lantai dengan bersimbah darah.

Tak lama kemudian, tersangka langsung menjatuhkan pisau di tangannya dan lari dari rumahnya. Nuryatmi dan Fatimah pun berusaha meminta bantuan tetangga untuk menolong korban.

Korban lalu dibawa ke Rumah Sakit Myria Palembang. Sayang, nyawanya tak tertolong karena banyaknya darah yang mengucur dan luka tusukan yang cukup dalam.

Menurut penuturan Fatimah, sebelum SO berteriak kesakitan, mereka mendengar ada suara ribut seperti cekcok mulut antara tersangka dan korban.

"Kami melihat tersangka menendang tubuh SO yang sudah berlumuran darah. Dia masih berdiri di samping SO sambil pegang pisau, lalu langsung lari keluar kamar," ucap Fatimah kepada Liputan6.com.

Keluarga korban akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Sukarame, Palembang. Tak berselang lama, tersangka sudah bisa ditangkap petugas kepolisian.

Ternyata Suryanto pernah berbuat nekat sebelum melakukan pembunuhan sadis ini. Tersangka pernah menemui ibu korban sambil membawa senjata tajam. Diduga, perselisihan antara ibu korban dan tersangka sudah terjadi sejak lama karena terkendala restu.

Hasil Visum

Dari hasil visum di RS Bhayangkara Palembang, di tubuh korban terdapat tiga luka tusukan di bagian perut dan satu tusukan di bagian dada. Bahkan, luka tusukan di dada lebih dari 10 centimeter.

"Korban diduga meninggal karena luka tusukan di bagian dada. Di lengan kiri korban juga terdapat luka robek yang cukup besar," ujar dr Indra, tim medis visum RS Bhayangkara Palembang.

Sebelum kejadian, korban sempat mengikuti jadwal perkuliahan Analisa Proses Bisnis pada pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. Setelah itu, tidak ada lagi jadwal perkuliahan korban di kampusnya.

Di kampus sendiri, korban dikenal sebagai mahasiswi yang bertingkah baik dan tidak pernah ada permasalahan di kampus.

"Kami menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswi kami," ujar Muhammad Izman Herdiansyah, Dekan Fakultas Ilmu Komputer UBD Palembang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya