Begini Antisipasi Bulog Cegah Harga Daging Meroket Jelang Ramadan

Harga daging menjelang Puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri biasanya kerap melonjak tinggi.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 04 Mei 2017, 01:02 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 01:02 WIB
Jelang Ramadan Bulog Bengkulu Siapkan Daging Kerbau Impor Asal India
Guna mengantisipasi lonjakan harga daging jelang Bulan Ramadan dan Lebaran Perum Bulog Bengkulu melakukan antisipasi mendatangkan daging kerbau beku asal India (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo)

Liputan6.com, Bengkulu Guna mengantisipasi lonjakan harga daging menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2017, Perum Bulog Bengkulu menyiapkan pasokan daging kerbau impor asal India.

Harga jual daging kerbau beku yang disiapkan itu sesuai dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 80.000 per kilogram saja. Saat ini Bulog Bengkulu tengah menyiapkan refrigerator dan freezer atau kotak pembeku dingin sebanyak enam unit yang mampu menampung sedikitnya enam ton daging kerbau beku siap edar.

Kepala Divisi Regional Perum Bulog Bengkulu Subali Agung Gunawan mengatakan, seluruh daging yang diimpor melalui Jakarta itu sudah melalui uji proses dan mengantongi sertifikat kesehatan dan halal dari lembaga yang berwenang. Artinya, masyarakat tidak usah ragu untuk mengonsumsi dan aman dari ancaman penyakit mulut dan kuku hewan.

"Kami menyiapkan daging alternatif, daging kerbau memiliki tekstur yang lebih kasar dari daging sapi dan cocok untuk masakan orang Bengkulu yang tingkat konsumsi dagingnya masih tinggi," ujar Subali di Bengkulu, Rabu, 3 Mei 2017.

Harga jual daging sapi di pasaran Bengkulu memang tergolong tinggi, tidak pernah berada di bawah Rp 100.000 per kilogram. Apalagi menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, harga jual di pasar bisa melonjak hingga Rp 160.000 per kilogram. Angka hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan sejak tahun 2016 lalu dan terus berfluktuasi sesuai dengan mekanisme pasar.

Bulog yang ditugasi pemerintah untuk melakukan kontrol dan stabilisasi harga pasar merasa perlu untuk menjalankan langkah antisipasi. Salah satunya dengan menyiapkan kebutuhan daging bagi masyarakat, selain beras, gula pasir, minyak goreng dan bawang.

Untuk tahap awal, pendistribusian daging kerbau impor ini hanya dilakukan di Kota Bengkulu. Meskipun saat ini Bulog Bengkulu sendiri sudah memiliki sedikitnya 300 unit pemasaran dalam bentuk Rumah Pangan Kita.

Karena keterbatasan daya listrik untuk kotak pembeku, kendala distribusi hingga ke kabupaten juga memerlukan biaya yang tinggi.

"Kita tidak mungkin melepas daging dengan harga di luar regulasi yang ditetapkan, sementara konsentrasi kita di Kota Bengkulu dulu," kata Subali terkait stok daging menjelang bulan Ramadan dan Lebaran.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya