Syahdunya Suara Deburan Ombak Pagi Hari di Pantai Sukabumi

Banyak wisatawan yang datang mayoritas menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 06:00 WIB
Ilustrasi Pantai
Ilustrasi Pantai

Liputan6.com, Sukabumi - Objek wisata laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tetap dipadati wisatawan. Terutama mereka yang ingin menikmati syahdunya deburan ombak pagi hari di pantai, misalnya Pelabuhan Ratu.

"Pada libur nasional Kenaikan Isa Almasih ini masih banyak wisatawan yang datang ke laut, tetapi tidak sepadat libur akhir pekan atau pada Sabtu dan Minggu," kata kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri di Sukabumi, belum lama ini seperti dikutip Antara.

Banyak wisatawan yang datang ke Palabuhan Ratu mayoritas menggunakan kendaraan roda dua dengan cara konvoi. Tapi cukup banyak juga wisatawan yang memanfaatkan mobil bak terbuka walaupun pihak kepolisian sudah melarang digunakan untuk angkutan orang dan sisanya baru kendaraan pribadi.

Tidak berenang di laut saja, banyak wisatawan yang datang hanya untuk silaturahmi dan botram atau makan bersama-sama atau lebih dikenal munggahan menjelang Ramadan.

Di setiap titik objek wisata sudah ada petugas dari berbagai intansi relawan dan lembaga keamanan yang bersiaga penuh mengawasi setiap aktivitas pengunjung.

Walaupun tidak begitu padat seperti libur akhir pekan, tetapi objek wisata andalan Kabupaten Sukabumi ini sangat meriah karena tidak hanya pengunjung asal Sukabumi saja yang datang, tetapi banyak dari luar daerah seperti Bandung, Cianjur, Jakarta, Bogor dan daerah terdekat lainnya.

Okih menambahkan hingga saat ini atau terhitung sejak Sabtu tidak ada kejadian kecelakaan laut yang menyebabkan jatuh korban seperti hilang tenggelam atau meninggal dunia.

"Ada beberapa wisatawan yang terseret arus laut namun berhasil diselamatkan oleh rekan-rekan life guard," tambahnya.

Sementara, Seketaris Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Sukabumi Yanyan Nuryanto mengatakan selain mengimbau wisatawan agar tidak berenang di titik rawan, juga tidak membuang sampah di kawasan pantai yang bisa merusak keasrian kelautan Kabupaten Sukabumi ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya