Penganut Islam Aboge di Probolinggo Awali Puasa Ramadan Hari Ini

Penganut Islam Aboge di Probolinggo, memiliki hitungan kalender sendiri yang dikenal dengan sebutan Aboge, yakni Ahad Pahing Rabo Wage.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Mei 2017, 11:01 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2017, 11:01 WIB
Islam Aboge
Kiai Buri Bariyah, tokoh Islam Aboge di Probolinggo, Jawa Timur. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Probolinggo - Pemerintah telah menetapkan awal Ramadan 1438 Hijriah pada Sabtu, 27 Mei 2017. Namun, sekelompok penganut Islam Aboge di Probolinggo, Jawa Timur, baru memulai puasa pada hari ini. Mereka memiliki hitungan kalender sendiri yang dikenal dengan sebutan Aboge, yakni Ahad Pahing Rabo Wage.

Pantauan Liputan6.com, aktivitas warga Dusun Krajan, Desa Leces, kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kemarin siang, masih tampak seperti hari-hari biasa. Mayoritas warga yang menganut Islam Aboge belum melaksanakan ibadah puasa.

Sesuai tahun Jawa yang menjadi pedoman jemaah Aboge, tahun ini tanggal 1 Suro atau Muharam bertepatan dengan tahun Zasahing (Za' Selasa Pahing). Paton ini digunakan untuk menentukan perhitungan lain, seperti awal puasa, Idul Fitri, dan Idul Adha.

Untuk menentukan 1 Ramadan, Aboge menggunakan rumus Don-Nem-Ro (Romadon-Enem-Loro). Yakni, Romadon-Enem (hari)-Loro (pasaran), yang dihitung dari Selasa Pahing. Alhasil, 1 Ramadan tahun 2017 jatuh pada Minggu Pon 28 Mei 2017. Sedangkan Sabtu Pahing, 27 Mei 2017, warga Aboge mulai salat tarawih pada malam hari.

Tokoh Islam Aboge, Kiai Buri Bariyah mengatakan, Islam Aboge menetapkan awal bulan puasa pada Minggu Pon dengan hitungan Danamru.

"Tidak ada perbedaan cara beribadah antara Islam Aboge dengan Islam pada umumnya," ucap Kiai Bariyah, Sabtu, 27 Mei 2017.

Meskipun terdapat perbedaan dalam pelaksanaan puasa, warga muslim jemaah Aboge dan golongan lain di daerah setempat, tetap hidup rukun berdampingan tanpa adanya perbedaan dan saling menyalahkan.

Sumila, warga sekaligus penganut Aboge menambahkan, Islam Aboge ini sudah dari nenek moyang dan tidak bisa diubah karena tidak melanggar ajaran agama Islam.

"Ya mulai nanti malam Minggu tarawih pertama, dan besok Minggu mulai berpuasa," ujar Sumila.

Di Probolinggo, jemaah Islam Aboge jumlahnya mencapai sekitar seribu orang. Selain di Kecamatan Leces, penganut Aboge tersebar di kecamatan lain, yakni Dringu, Tegal Siwalan, Bantaran, dan Kuripan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya