Ngabuburit Sambil Main Futsal dan Basket di Taman Kunang-Kunang

Saat ngabuburit atau menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa tak salah jika berkunjung ke Taman Kunang-Kunang ini.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 02 Jun 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2017, 18:30 WIB
Ngabuburit di Taman Kunang-Kunang
Ngabuburit atau menungu waktu mendekati waktu buka puasa tak salah jika berkunjung di Taman Kunang-Kunang ini. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja).

Liputan6.com, Surabaya - Taman kota di Surabaya menjadi salah satu alternatif tempat menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada Ramadan 1438 H.

Salah satunya adalah Taman Kunang-Kunang Surabaya. Letaknya memang agak tersembunyi karena terhalang tingginya bangunan rumah susun (rusun) di Penjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

Ngabuburit atau menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa juga seru jika di Taman Kunang-Kunang Surabaya.

Pantauan Liputan6.com, Kamis, 1 Juni 2017, sejumlah pemuda pemudi sekitar menikmati waktu berbuka puasa dengan berolahraga basket. Sebagian juga ada yang berolahraga sepak bola tanpa alas kaki di Lapangan Taman Kunang-Kunang itu.

Di sana pengunjung sekitar Surabaya Timur, khususnya Rungkut bisa mendapat fasilitas akses gratis Wi-Fi. Selain itu, ada lapangan basket dan lapangan futsal serta sedikitnya empat ayunan dan jungkat-junkit sampai perosotan.

"Saya beberapa hari ini kalau sore di bulan Ramadan ini menemani dua cucu saya di sini menunggu waktu berbuka puasa, mereka maunya main bola berdua saja," kata Siti Humazah, warga Pandugo, Surabaya saat ditemui Liputan6.com.

Taman Kunang-Kunang Surabaya ini terlihat cantik apabila dikunjungi pada malam hari. Bedanya, taman ini tidak banyak dihiasi bunga seperti taman lainnya di Surabaya. Mungkin itu yang membuat taman ini sepi pengunjung.

"Tapi sekarang sepi, Mas, kalau malam," kata Husein petugas atau Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang bertugas di sekitar Taman Kunang Kunang kepada Liputan6.com.

Di Taman Kunang-Kunang Surabaya justru lebih banyak arena terbuka, berupa lahan terbuka berbentuk tanah lapang yang terbuat dari beton.

Keunikan lainnya, taman ini dihiasi banyaknya tiang-tiang lampu yang di ujungnya terdapat lempengan besi berbentuk seperti sayap.

Pada malam hari, lampu-lampu ini akan menyala berwarna putih dan memendarkan cahayanya dengan cantik. Inilah sebabnya mengapa taman ini disebut sebagai Taman Kunang-Kunang.

Namun, sayangnya saat Liputan6.com mengunjungi Taman Kunang-Kunang sejumlah penerangan lampu yang berada di antara lempengan besi itu tidak tampak menyala.

"Beberapa lampu tidak menyala," ucap Husein.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya