Datang dari Luar Kota, Ayah Temukan Anaknya Tewas Tergantung

Sebelum ditemukan tewas, ayah dan anaknya yang mahasiswi itu berjanji untuk bertemu di kampus sang anak.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 03 Jun 2017, 20:02 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2017, 20:02 WIB
Datang dari Luar Kota, Ayah Temukan Anaknya Tewas Tergantung
Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

Liputan6.com, Manado - Seorang mahasiswi berinisial IP (23) ditemukan tewas dalam posisi tergantung pada seutas tali nilon di langit-langit kamar mandi tempat kosnya di Kecamatan Malalayang, Manado, pada Jumat, 2 Juni 2017, sekitar pukul 15.00 Wita.

Mahasiswi sebuah universitas negeri di Manado itu berasal dari Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Menurut salah satu saksi, Fadly Rahman (23), sebelum penemuan itu, bermaksud mengantarkan ayah korban yang datang jauh-jauh.

Saat ayahnya tiba di depan kamar kos, pintu tersebut terkunci. Ia kemudian mencoba masuk melalui pintu samping.

"Saya coba masuk melalui pintu kos samping kamar korban dengan menggunakan kunci cadangan. Maksud saya mau mengecek keberadaan korban, karena sudah berulang kali ayahnya mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban," ujar Fadly.

Setelah berhasil masuk lewat pintu samping, Fadly melihat melalui ventilasi kamar samping rumah kos. Alangkah terkejutnya dia saat menyaksikan mahasiswi itu tergantung di kamar mandi dengan menggunakan seutas tali nilon. Ia sontak berteriak hingga masyarakat langsung memadati lokasi kejadian.

Ayah korban, Max Patoni (52) saat ditemui mengungkapkan, sebelumnya dia dan anaknya itu sempat berkomunikasi melalui via pesan Whatsapp. "Saya bilang ke IP bahwa akan bertemu dengan dia di kampus agar nanti sama-sama menemui dosen pembimbing untuk mengurus persiapan KKN," tutur Max.

Namun saat pria paruh baya itu tiba di kampus, ia tidak menemui putrinya itu. Bahkan ketika dihubungi, ponselnya tidak aktif.

Pria tersebut akhirnya memutuskan untuk menemui putrinya itu di rumah kos. Namun saat tiba, pintu kamar kos korban dalam keadaan terkunci dan mengetuk pintu tetapi tidak kunjung dibuka. "Akhirnya anak saya ditemukan dalam kondisi seperti itu," ujar dia.  

Penemuan jasad IP langsung diberitahukan kepada polisi. Dibantu warga masyarakat, anggota Kepolisian Sektor Urban Malalayang, langsung memotong tali yang digunakan untuk menggantung diri. Korban langsung dibawa ke Ruang Pemulasaran Jenazah RSUP Kandou Manado.

Kapolsek Urban Malalayang, Kompol I Made Sumadia, menjelaskan penyebab sementara korban tewas tergantung adalah bunuh diri. Kuat dugaan, aksi nekat itu disebabkan nilai ujiannya.

"Menurut keterangan dari ayah korban, bahwa maksud kedatangannya untuk mengecek nilai ujian korban. Sebab, korban pernah berdusta tentang nilai ujiannya. Mungkin inilah yang menjadi penyebab korban menjadi takut dan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," tutur Sumadia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya