Liputan6.com, Cirebon - Lebih asyik menunggu matahari terbit di pagi hari atau menunggu kepastian dari kekasih hati? Nani menggabungkannya dalam satu kesempatan. Dia mengajak sang pacar untuk menunggu matahari terbit di kawasan Pantai Kejawanan, Cirebon.
"Habis sahur tidak bisa tidur lagi jadi ya keluar saja lihat sunrise," kata warga Cirebon itu, Minggu, 4 Juni 2017.
Pelabuhan Perikanan (PPN) Kejawanan Cirebon memang menjadi tempat yang syahdu untuk menunggu matahari terbit (sunrise). Banyak warga setempat atau pengunjung dari luar berkunjung untuk merasakan sensasi hangatnya matahari pagi.
Advertisement
Pengunjung yang datang ke PPN Kejawanan Cirebon tak hanya disuguhi pemandangan laut dan matahari saja. Ada juga pemandangan rimbun pohon mangrove, kapal-kapal yang berjajar di tepian pantai, juga bayang-bayang Gunung Ciremai nun di sana.
Baca Juga
Pengunjung juga bisa terapi lumpur di pinggir pantai. Sebagian percaya terapi lumpur di sana bisa untuk mengobati beragam penyakit.
"Kalau kaki direndam rasanya seperti dipijit," kata Nur, seorang warga yang pernah mencoba terapi.
Saat pagi mulai pecah, awan menyambut datangnya matahari yang muncul perlahan. Pancaran sinar yang keluar perlahan menghiasi dinding langit dan pantai menjadi lebih indah.
Satu per satu nelayan datang mempersiapkan perahunya untuk berlayar mencari ikan. Cahaya matahari membiaskan warna merah di langit dan terpantul di air laut.
Beberapa pengunjung mendapat izin untuk menaiki kapal yang bersandar di PPN Kejawanan. Berlatar belakang Gunung Ciremai, puluhan kapal pun menjadi objek foto para pengunjung.
"Keren juga ternyata tapi sayangnya kapal-kapal yang bersandar tak beraturan alias tidak tertata. Coba kalau tertata kan lebih enak dilihatnya," ujar Nani
Pemandangan yang mengganggu mata adalah sampah berserakan di sepanjang bibir pantai. Selain itu pemecah gelombang untuk prasarana jalan kaki ke arah laut Cirebon juga belum dibeton. Kalau tak hati-hati pengunjung bisa terantuk batu atau terjatuh.