Jalur-Jalur Alternatif Mudik di Jawa Tengah dan Sekitarnya

Semua jalur alternatif sudah dalam kondisi sangat baik, dengan fasilitas jalan yang memadai untuk dilintasi.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 09 Jun 2017, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2017, 07:00 WIB
mudik2017
Penampakan ruas tol fungsional yang bersifat sementara dari Brebes Timur hingga Batang dan hanya dioperasikan 20 hari saja. (foto: Liputan6.com / edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Semarang - Arus mudik 2017 bakal lebih lancar. Pemerintah sudah menyiapkan jalan tambahan, yakni tol yang fungsional selama pelaksanaan arus mudik Lebaran 2017.

Jawa Tengah sendiri menyiapkan beberapa jalur alternatif untuk pemudik yang hendak pulang kampung. Meskipun yang utama memang masih memanfaatkan jalur tol fungsional dari Brebes Timur-Gringsing.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Hadi Santoso menyebutkan bahwa penyiapan jalur alternatif itu mencapai panjang total 2.230 kilometer. Panjang ruas jalan itu tersebar melalui jalur tengah maupun selatan. Saat ini semua sudah dalam kondisi baik, dengan fasilitas jalan yang memadai.

"Pemerintah sudah menghabiskan anggaran Rp 2,8 triliun untuk memperbaiki infrastruktur jalur alternatif. Jadi, sebaiknya ini dimanfaatkan," kata Hadi Santoso kepada Liputan6.com, Kamis (8/6/2017).

Hadi kemudian menyebutkan jalur-jalur itu. Pertama adalah jalur alternatif dari lintas utama pantura yang terhubung dari batas Provinsi Jawa Barat di Losari – Pejagan – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Weleri – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban atau batas Provinsi Jawa Timur.

"Dari lintas batas tersebut, jalur alternatif pantura adalah batas Jawa Barat, yakni Bantarsari – Ketanggungan – Slawi – Randudongkal – Bantarbolang – Kebonagung – Wonotunggal – Bawang – Sukorejo – Boja – Ungaran – Semarang/Solo dengan jauh 373,10 kilometer," kata Hadi.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso. (foto : Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Berikutnya ada juga Semarang – Gubug – Godong – Purwodadi – Kunduran – Blora sejauh 108,76 kilometer. Kemudian Rembang – Blora – Cepu – Padangan/di batas Jawa Timur sejauh 70,14 kilometer. Ada pula tawaran jalur alternatif Semarang-Surakarta via Purwodadi sepanjang 121 kilometer.

"Kalau di wilayah pantura ada jalur alternatif Ciledug – Slawi – Bantarbolang - Kajen - Pekalongan sepanjang 136 kilometer," katanya.

Selanjutnya, di wilayah pantura bagian Brebes ada Karangsawah – Karangjongkeng - Purwodadi – Linggapura  sepanjang 70 kilometer. Kemudian di wilayah tengah ada Weleri – Sukorejo – Parakan sejauh 28 kilometer dan Majenang – Kebumen – Purworejo sepanjang 209 kilometer.

Untuk wilayah selatan, jalur alternatif yang disebut jalur selatan-selatan diperuntukkan bagi pemudik ke wilayah Banyumas dan Cilacap. Ruas ini menghubungkan Patimuan – Sidareja – Jeruklegi – Gumilir – Slarang – Adipala – Bodo – Karangbolong – Puring – Petanahan – Ambal – Mirit - Wawar – Jali – Congot – hingga batas DI Yogyakarta sepanjang 182 kilometer.

"Khusus wilayah Kabupaten Batang yang diprediksi jadi titik kemacetan pintu keluar tol, ruas Banyuputih - Plantungan di Batang menjadi salah satu jalur alternatif untuk bisa mengurai kemacetan lalu lintas di sepanjang pantura," kata Hadi.

Komisi D DPRD Jateng berharap peningkatan ruas jalan itu mampu mengurai kemacetan pada puncak arus mudik 2017.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya