Pagi Cantik di Kaki Gunung Soputan

Dulu Gunung Soputan sempat terkenal akan bunga-bunga Edelweiss.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 13 Jun 2017, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 06:00 WIB
Gunung Soputan
Pemandangan pagi di kaki Gunung Soputan (Liputan6.com / Yoseph Ikanubun)

Liputan6.com, Ratahan - Gunung Soputan masuk wilayah dua kabupaten, yakni Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. Gunung Soputan merupakan salah satu dari tiga gunung berapi aktif di Provinsi Sulawesi Utara. Kerap terjadi peningkatan aktivitas, tapi itu tidak menyurutkan niat ratusan pendaki untuk menikmati keindahan gunung setinggi 1809 meter dari permukaan laut ini.

Di era 1990-an hingga awal 2000-an, gunung ini terkenal dengan tumbuhan khasnya yang nan cantik, yakni bunga Edelweiss atau Anaphalis javanica. Sayang, karena ulah pendaki yang tidak bertanggung jawab, lama-kelamaan populasi bunga ini menurun.

"Saat mahasiswa dulu, Soputan ini terkenal dengan bunga Edelweiss. Sekarang sudah semakin berkurang," ujar Michael Winokan, salah satu aktivis pencinta alam.

Meski berkurang salah satu ikonnya, Gunung Soputan tetap masih menjadi pilihan para pendaki saat ini. Apalagi suasana kaki pegunungan saat menjelang pagi, dengan hamparan berbagai tanaman hortikultura yang masih dibalut embun pagi. Matahari yang mulai muncul perlahan menarik perhatian para fotografer untuk mengabadikan momen itu.

"Karena memang seringkali puncak Soputan ditutupi kabut. Beruntung bisa mengambil gambar saat menjelang matahari terbit," ujar Rian Kawulusan, warga Desa Silian, Kecamatan Touluaan, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Desa Silian merupakan salah satu akses untuk menuju puncak Gunung Soputan. Tak heran banyak camp-camp para pendaki bertebaran hingga ke puncak.

Asep, petugas pemantau Gunung Soputan, mengatakan hingga Senin 12 Juni 2017, aktivitas gunung berada di level II atau waspada.

"Sehingga memang kami imbau masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 1.5 km dari puncak Gunug Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat-barat daya sejauh 2.5 km yang merupakan daerah bukaan kawah. Ini untuk menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran," ungkap Asep, Senin 12 Juni 2017.

Menikmati terbitnya matahari, tak perlu naik hingga ke puncak. Di kaki Gunung Soputan para pencinta alam sudah bisa mengabadikan momen indah tersebut

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya