Liputan6.com, Makassar - Polda Sulawesi Selatan mendirikan 124 pos taktis dalam rangka operasi Ramadniya tahun 2017. Pos dalam operasi pengamanan Ramadan dan Lebaran itu terdiri dari 84 titik pos pengamanan, pos pelayanan sebanyak 37 titik, dan pos terpadu sebanyak tiga titik.
Tiap pos akan ditempati petugas gabungan yang terdiri dari jajaran Polres, Polsek, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satuan Pol Pamong Praja, Dinas Pekerjaan Umum, Departemen Agama, Jasa Raharja, dan Jasa Marga.
"Operasi Ramadniya berlangsung selama 16 hari, bermula pada 21 Juni dan berakhir pada 6 Juli 2017," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani kepada Liputan6.com, Senin 12 Juni 2017.
Selama operasi Ramadniya berlangsung, petugas gabungan akan menyasar beberapa lokasi yang dianggap rawan gangguan keamanan. Di antaranya tempat ibadah, tempat hiburan, terminal, pelabuhan, bandara, bank, mall atau pusat perbelanjaan serta pasar tradisional.
"Tak hanya itu lokasi rawan balapan liar serta aksi premanisme juga menjadi skala prioritas kita," ujar Dicky.
Adapun jumlah keseluruhan personel yang akan dilibatkan dalam operasi Ramadniya ini sebanyak 11.383 personil. Khusus personel kepolisian berjumlah 8.865 personel dan 2.518 personel dari instansi lain.
Mereka akan bersiaga memetakan kemungkinan terjadinya gangguan keamanan. Misalnya teror bom dam aksi terorisme lain.
"Mereka juga akan memetakan lokasi gepeng, kemacetan, garong atau pencurian rumah kosong, jambret, keracunan makanan, anak hilang, penipuan dan hipnotis, perkelahian antarkampung serta miras," ujar Dicky.
Â
Advertisement