Liputan6.com, Banda Aceh - Seekor anak gajah Sumatera berusia 16 bulan mati dalam perawatan di Pusat Konservasi Gajah Saree, Aceh Besar, Aceh. Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo mengatakan anak gajah tersebut mati karena kekurangan nutrisi akibat depresi, sehingga nafsu makannya berkurang.
"Anak gajah ini sebelumnya dievakuasi dari Aceh Timur pada Januari lalu. Sebelum dievakuasi, anak gajah ini berada di dekat induknya yang ditemukan mati," kata Sapto, di Banda Aceh, Rabu (16/4/2017), dilansir Antara.
Anak gajah berkelamin jantan itu, kata dia, mati setelah dalam perawatan intensif tim dokter gabungan BKSDA dan FKH Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Selasa, 13 Juni 2017, sekitar pukul 13.00 WIB.
"Perawatan intensif sudah dilakukan sejak seminggu terakhir. Namun, nyawa anak gajah tersebut tidak dapat diselamatkan," kata Sapto pula.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi saat perawatan, ujar dia, anak gajah dalam keadaan depresi sejak dievakuasi ke Pusat Konservasi Gajah Saree dari Aceh Timur lima bulan lalu, sehingga nafsu makannya tidak stabil.
"Tim sudah mengautopsi untuk mengambil sampel beberapa bagian tubuh anak gajah itu, untuk dianalisa di laboratorium. Hasil autopsi ditemukan luka infeksi usus," kata dia lagi.
Penyebab kematian anak gajah itu secara keseluruhan akan diketahui setelah autopsi selesai. Setelah autopsi selesai, anak gajah tersebut dikuburkan.
Â