Pria Bercelana Pendek di Aceh Diberi Sarung

Kain sarung tersebut langsung dipakaikan di lokasi razia syariat Islam.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Jun 2017, 22:03 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2017, 22:03 WIB
Sarung Tenun
Ekspor sarung tenun hasil produksi perajin di pantura barat Jawa Tengah, meningkat drastis sejak tiga tahun terakhir. (Liputan6.com/Fajar Eko Nugroho)

Liputan6.com, Banda Aceh - Tim Razia Syariat Islam di Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, memberikan sarung kepada sejumlah pria bercelana pendek yang lututnya kelihatan. Razia tersebut digelar Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP dan WH) Provinsi Aceh dengan melibatkan aparat Polri dan TNI.

Kepala Seksi Operasi Pengawasan Syariat Islam Satpol PP dan WH Aceh Mulyadi mengatakan, sejumlah lelaki ini diberi kain sarung secara cuma-cuma supaya lututnya tidak tampak.

"Kain sarung tersebut langsung dipakaikan di lokasi razia. Begitu juga dengan wanita yang tidak berjilbab, diberi jilbab secara gratis," ucap Mulyadi di Banda Aceh, Rabu (14/6/2017), dilansir Antara.

Ia menjelaskan, razia tersebut digelar sebagai implementasi Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2002 tentang Aqidah, Ibadah, dan Syiar Islam. Razia tersebut berfokus pada busana islami.

"Sasaran razia adalah wanita yang memakai pakaian pendek, ketat dan tidak berjilbab. Begitu juga dengan pria yang memakai celana pendek yang lututnya terlihat," kata Mulyadi.

Selain diberikan sarung bagi laki-laki dan jilbab kepada wanita, mereka yang terjaring razia dibina supaya berpakaian sesuai dengan peraturan. Identitas mereka yang terkena razia, dicatat.

Razia penegakan Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2002 akan diintensifkan, baik selama bulan suci Ramadan maupun usai Lebaran. "Kami mengingatkan mereka yang terjaring razia agar tidak mengulangi lagi kesalahan. Perempuan dan laki-laki harus berpakaian secara islami," Mulyadi memungkasi.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya