Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur DI Yogyakarta Sultan HB X meminta pejabat di bawahnya, khususnya yang berkaitan dengan Malioboro, ikut aktif memantau aktivitas warung lesehan. Instruksi berlaku setelah warung lesehan Intan dengan semena-mena menerapkan harga tinggi kepada pembeli.
Pembeli itu kemudian mengunggah struk pembelian makanan yang dinilai kelewat mahal ke media sosial. Setelah unggahan itu viral, UPT Malioboro selanjutnya menindak warung tersebut dengan menutup warung lesehan tersebut.
"Saya harap UPT Malioboro itu lebih aktif tidak hanya menunggu aduan," ujar Sultan, Senin, 3 Juli 2017.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, jika menunggu aduan, tidak banyak pelanggaran yang tidak terpantau. Akibatnya, aksi nakal pedagang di kawasan Malioboro bisa lolos dari hukum.
"Kalau enggak mampu ya saya ganti. Saya akan bicara dengan Pak Wali Kota," katanya.
Sultan mengatakan saat musim libur Lebaran memang banyak wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Namun, momentum itu tidak boleh disalahgunakan oleh penjual maupun pedagang yang ada di Yogyakarta, khususnya Malioboro.
Jika ulah ambil untung gila-gilaan terus terjadi, maka itu akan membuat citra wisata Yogyakarta tercoreng. Untuk itu, ia mengusulkan ada standar harga di kawasan Malioboro, termasuk untuk lesehan, sehingga turis nyaman saat makan di daerah situ.
"(Kalau mau naikkan harga) jangan terlalu drastis. Harapannya adanya airport 2019 kita harus standardisasi. Tuntutan turis maunya standar. Ini harus ditertibkan," ujar Sultan.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Â