4 Penumpang Kapal Ambulans Karam di Samatellu Ditemukan Tewas

Keempat jenazah ditemukan terapung di dua lokasi berebda.

oleh Eka Hakim diperbarui 08 Jul 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2017, 16:00 WIB
Kapal Ambulans Karam
Keempat jenazah ditemukan terapung di dua lokasi berebda. (Liputan6.com/Eka Hakim).

Liputan6.com, Makassar - Sebanyak empat orang penumpang kapal ambulans karam di Perairan Pulau Samatellu, Desa Mattiro Walie, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan ditemukan dalam keadaan tewas.

Keempatnya ditemukan tak bernyawa dan terapung di tempat yang berbeda, Sabtu (8/7/2017).

Keempat jenazah korban masing-masing, Hamka (15) warga Desa Parenreng, Muliansar (19) warga Jalan Flamboyan, Abd Rahman (35) warga Desa Macope, serta Segeri dan Haikal (15) warga Desa Parenreng saat ini tengah berada di ruang jenazah RSUD Pangkep, Sulsel.

"Tiga jenazah ditemukan di Pulau Pala, Desa Mattiro Dolangeng Kabupaten Pangkep dan kemudian jenazah seorang lainnya ditemukan di Pulau Samatellu Bowong, Desa Mattiro Walie, Kabupaten Pangkep," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani via pesan singkat.

Saat ini keempat korban masih dilakukan identifikasi oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Sulsel untuk selanjutnya akan diserahkan ke keluarganya masing-masing yang sejak kemarin menunggu di RSUD Pangkep.

Terpisah, Kepala Basarnas Kota Makassar, Amiruddin menjelaskan keempat korban ditemukan dalam kondisi terapung di atas laut. Kondisi tubuh korban sudah membengkak dan sulit lagi dikenali.

"Jadi dalam peristiwa ini jumlah total korban yang tewas seluruhnya 9 orang dan yang selamat berjumlah 13 orang," ujar Amiruddin.

Diketahui, peristiwa tenggelamnya kapal ambulans terjadi tepat pukul 15.00 Wita. Kapal tersebut melaju dari pulau Salebbo menuju Dermaga Maccini Baji Kecamatan Labakkang.

Kapal itu diketahui milik Kepala Desa Mattiro Walie, Nur Syam dengan memuat penumpang 22 orang usai mengikuti acara resepsi pengantin Kepala Desa Mattiro Walie.

Dalam perjalanan, kapal yang ditumpangi itu dihantam ombak dari arah belakang sehingga nakhoda kapal Ambulance, Fattah (35) tak bisa mengimbangi hantaman ombak yang cukup besar mengingat penumpang kapal rata-rata duduk di atas atap kapal. Kapal tersebut tenggelam hingga ke dasar laut karena kelebihan muatan.

Dalam kecelakaan kapal ambulans itu, lima orang penumpang ditemukan tewas dan 13 dinyatakan selamat. Sementara empat penumpang lainnya baru ditemukan pasca empat hari pencarian dan semuanya ditemukan juga dalam keadaan tak bernyawa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya